Susur Sungai di Ciamis Tewaskan 11 Santri, Ridwan Kamil Larang Kegiatan Serupa: Kecuali Ada SOP-nya
Sebanyak 11 santri menjadi korban tragedi maut susur sungai MTs Harapan Baru Pondok Pesantren Cijantung, Jumat (15/10/2021).
TRIBUNBANTEN.COM - Sebanyak 11 santri menjadi korban tragedi maut susur sungai MTs Harapan Baru Pondok Pesantren Cijantung, Jumat (15/10/2021).
Menanggapi tragedi tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh pihak terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Pun pria yang karib disapa Kang Emil ini juga melarang adanya kegiatan susur sungai di masa depan.
Baca juga: Ayah Dea Tak Menyangka Anaknya Tenggelam saat Susur Sungai di Ciamis, Terakhir Bertemu Pekan Lalu
Hal itu ia sampaikan saat takziah di kediaman salah satu korban meninggal dunia, Muhammad Kafka Firmansyah, di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (16/10/2021).
“Saya minta dilakukan evaluasi menyeluruh, dan BPBD Jabar untuk melakukan terus penyisiran,tapi semua sudah ditemukan."
"Dan saya melarang adanya susur sungai di masa depan,” ujar Ridwan Kamil.
Kang emil kemudian mengatakan kegiatan susur sungai bisa dilaksanakan bilamana mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Barat.
“Kecuali sudah ada SOP yang jelas dari BPBD, oleh karena itu saya minta BPBD menyusun SOP bagaimana kegiatan alam itu bisa dilaksanakan dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan,” tuturnya.
Baca juga: Daftar 11 Nama Siswa MTs Harapan Baru yang Tewas Tenggelam saat Kegiatan Susur Sungai Cileuer
“Saya minta BPBD bekerjasama dengan pecinta alam profesional seperti Wanadri agar tidak terulang lagi hal-hal seperti ini,” timpalnya.
Selain itu, Kang Emil juga meminta pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian yang merenggut nyawa 11 santri.
“Saya minta sekolah juga bertanggungjawab dan terus menjadikan ini sebagai hikmah karena kehilangan satu nyawa."
"Itu tidak bisa digantikan dengan apapun, apalagi jumlahnya tidak sedikit,” tuturnya.

Baca juga: Gelar Susur Sungai, Sejumlah Siswa Madrasah di Ciamis Hanyut dan Dikabarkan Meninggal Dunia
Lebih lanjut, Kang Emil secara tegas juga meminta seluruh kegiatan di alam terbuka seperti susur sungai dihentikan, mengingat telah memasuki musim penghujan.
“Dihentikan, sudah musim hujan ini para pembina tolong lebih sensitif pada hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan air, susur sungai juga kan potensinya rawan, karenakan pernah terjadi juga,” imbuhnya,
“Oleh karena itu untuk menghindari hal serupa dihentikan dulu kegiatan jenis itu, kemudian dilakukan sop terhadap kegiatan karena inikan anak-anak bukan pecinta alam profesional, anak-anak kan hanya happy-happy saja, bukan yang latihan skill-skill gitu,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tragedi Maut Susur Sungai, Kang Emil Minta Evaluasi Semua Pihak dan Larang Kegiatan Serupa