Virus Corona
6 Tips Jaga Kesehatan Mental Remaja agar Tetap Waras pada Masa Pandemi Covid-19
Akibat perubahan hidup yang drastis ini bisa menimbulkan rasa takut, cemas, dan khawatir.
Namun, cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah mengenali masalah terlebih dahulu.
Masalah yang timbul bisa hal-hal yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan seperti saat ini.
Baca juga: Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan, Merasa Bahagia hingga Hilangkan Gangguan Mental
Oleh sebab itu, kita memerlukan pengalihan untuk mengatasinya.
Menurut Dr Lisa kita bisa mencari pelampiasan yang positif dan menemukan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya seperti mengerjakan tugas, membaca buku atau novel, menonton film, memasak, membuat kue, berolahraga, bernyanyi, menari, melukis atau bahkan membuat kreativitas baru.
3. Temukan cara baru untuk berkomunikasi
Di zaman yang sudah modern saat ini, berkomunikasi tidak harus dilakukan secara langsung. Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan keluarga jauh atau teman-teman.
Meski peran media sosial baik, tetapi Dr Lisa mengingatkan agar tidak kebablasan dalam penggunaannya.
Tetap diperlukan pengaturan waktu atau screen time dalam kesehariannya.
“Saya tidak akan pernah meremehkan kreativitas remaja. Mereka akan menemukan cara untuk terhubung dengan satu sama lain secara online melalui cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya."
"Tetapi memiliki akses tanpa batas ke layar kaca atau media sosial itu bukan hal yang bagus. Itu hal yang tidak sehat dan tidak cerdas, dan bahkan bisa menambah rasa cemasmu,” kata Dr Lisa.
Baca juga: Main Game Selama Pandemi? Ternyata Ini Dampak Positifnya untuk Kesehatan Mental
4. Fokus pada diri sendiri
Jika sebelum pandemi kamu begitu disibukkan dengan berbagai kegiatan, kini saatnya kamu fokus pada dirimu sendiri.
Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk menambah kemampuan dengan cara banyak membaca atau mengikuti kursus online.
Kamu juga bisa melakukan hal-hal produktif lainnya untuk menjaga kesehatan baik fisik maupun mental.