Kabar Terkini Mahasiswa yang 'Di-Smackdown' di Tangerang Setelah Pulang dari Rumah Sakit

Muhamad Fariz Amrullah, mahasiswa, sudah berada dalam kondisi sehat setelah menjadi korban penganiayaan Brigadir NP.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro saat menemani Fariz di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Jumat (15/10/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Muhamad Fariz Amrullah, mahasiswa, sudah berada dalam kondisi sehat setelah menjadi korban penganiayaan Brigadir NP.

Brigadir NP menganiaya mahasiswa UIN SMH Banten itu pada saat bentrokan dalam unjuk rasa di kantor Bupati Tangerang pada 13 Oktober 2021.

Fariz memberitahukan sendiri mengenai kondisinya kepada awak media.

"Sekarang sudah jauh lebih baik," aku Fariz melalui pesan singkat, Senin (19/10/2021).

Baca juga: Polresta Tangerang Serahkan Kasus Smackdown Mahasiswa ke Polda Banten, Kapolres: Perbuatannya Keliru

Kini, dia sudah berada di kediamannya di Kawasan Curug, Kabupaten Tangerang.

Setelah sebelumnya pada Kamis (14/10/2021) dan Jumat (15/10/2021), Fariz dirawat di RS dan menjalani sejumlah pemeriksaan.

Fariz juga mengaku sudah bisa menggerakkan leher dan pundaknya.

Pasalnya, sehari usai dibanting polisi, dia mengaku tak bisa menggerakkan kedua bagian tubuhnya itu.

"Sudah bisa menggerakkan leher dan pundak," sambung Fariz.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa dirinya masih harus memeriksakan diri atau kontrol di RS selama dua pekan ke depan.

"Selama dua minggu ke depan masih harus kontrol," katanya.

Pihak Polda Banten melakukan sidang disiplin kepolisian kepada Brigadir NP, anggota Polresta Tangerang.

Sidang disiplin itu dilakukan setelah aparat Polresta Tangereang memeriksa Brigadir NP.

Brigadir NP diduga menganiaya mahasiswa yang sedang melakukan aksi penyampaian pendapat di hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, pada Rabu 13 Oktober 2021.

"Semua sudah kami limpahkan ke Polda Banten ya. Sekarang proses pemeriksaan sudah selesai, kita tunggu saja hasil sidang," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, di Mapolresta Tangerang, Senin (18/10/2021).

Dia mengaku tidak bisa menjabarkan secara detail hasil pemeriksaan karena belum diserahkan oleh Polda Banten.

Wahyu melanjutkan tindakan Brigadir NP membanting mahasiswa pengunjuk rasa M Fariz merupakan diskresi yang keliru.

Dia menyebut, anggota kepolisian memiliki kewenangan atas diskresi, yakni kebebasan untuk mengambil sendiri keputusan dalam situasi tertentu dengan mempertimbangkan hukum dan moral.

"Itu pembantingan diskresi yang keliru oleh Brigadir NP. Diskresi itu berkaitan dengan pada saat situasional, dia (NP) menggunakan diskresi itu tapi yang salah penerapannya," beber Wahyu.

Untuk diketahui, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Muhamad Fariz Amrullah, menjadi korban tindak penganiayaan.

Upaya penganiayaan itu dilakukan oleh oknum polisi berinisial Brigadir NP.

Brigadir NP membanting Muhamad Fariz Amrullah, saat terjadi bentrok dalam unjuk rasa di Kantor Bupati Tangerang, pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Upaya penganiayaan itu terekam kamera dan videonya viral di media sosial. Setelah dibanting,
Fariz tampak kejang setelah tubuh bagian belakangnya dibanting ke trotoar.

Baca juga: Dinyatakan Sehat, Mahasiswa Korban Smackdown Oknum Polisi Sudah Pulang dari RS

Berikut fakta-fakta seputar kasus ini:

Kronologi

Insiden itu bermula dari aksi unjuk rasa Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya untuk memperingati hari jadi kabupaten. Semula aksi berjalan damai.

Akhirnya, bentrokan pecah ketika polisi berupaya membubarkan massa dengan alasan mencegah kerumunan saat pandemi Covid-19. Lalu terekam di video, Brigadir NP membanting Fariz.

Pascavideo bantingan ini viral, sebuah video lain beredar tidak lama berselang.

Video menampilkan Fariz menyampaikan kondisinya setelah dibanting. Namun dalam video itu, ia didampingi seorang polisi.

"Saya gak ayan, saya juga gak mati. Sekarang masih hidup," kata Fariz. "Sehat-sehat saja," kata anggota polisi yang berdiri di samping korban. Fariz mengaku keadaannya biasa-biasa aja. "Walaupun agak sedikit pegal-pegal," kata Fariz

Baca juga: Update Kondisi Mahasiswa Usai Di-Smackdown: Pundak dan Leher Tak Bisa Gerak

Brigadir NP, Pimpinan Polisi Hingga Bupati Minta Maaf

Setelah kejadian itu, Brigadir NP menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Fariz Amrullah.

Permintaan maaf itu disampaikan saat konferensi pers di lobi Polresta Tangerang. Di sana juga hadir orang tua korban.

"Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas berbuatan saya, kepada keluarga, dan saya siap bertanggung jawab," ujar NP, Rabu malam 13 Oktober 2021.

Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Rudy Heriyanto menyampaikan permintaan maaf kepada Fariz atas tindakan Brigadir NP. Maaf juga disampaikan oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Setalah acara minta maaf di kantor polisi, Fariz meminta kasus kekerasan terhadapnya tak dihentikan.

"Menerima permohonan maaf, kalau lupa enggak. Saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan refleks tersebut," ujar dia.

Brigadir NP Refleks Membanting

Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro memberikan alasan anggotanya membanting mahasiswa. Menurut dia, tindakan itu spontanitas.

"Saat akan diamankan yang bersangkutan berontak, refleks dan tidak ada niat untuk menganiaya," kata Wahyu.

Brigadir NP diperiksa pemeriksaan tim Propam Mabes Polri dan Polda Banten. Dia disebut bertindak di luar SOP.

"Sanksi menunggu hasil penyelidikan Propam," kata Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro.

Korban Jalani Pemeriksaan di Rumah Sakit Harapan Mulia

Untuk memastikan kesehatan Faris, Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro membawanya ke Rumah Sakit Harapan Mulia Tigaraksa. Korban tiba sekitar 15.00 WIB. Pemeriksaan ditangani dokter Florentina.

“Kami bertanggung jawab penuh atas kesehatan Faris dengan membawa Faris ke rumah sakit untuk pengecekan fisik, dalam, dan torax. Alhamdulillah hasilnya fisik baik, kesadaran composmentis atau sadar penuh dan suhu badan normal. Terhadap Faris telah diberikan obat-obatan dan vitamin,” kata Wahyu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kondisi Mahasiswa Korban Smackdown Polisi di Tangerang Sudah Membaik

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved