LKPI: 76 Persen Warga Gunakan Hak Pilih Jika Pemilu saat Pandemi, Ini Elektabilitas Parpol & Calon

Pihak Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) mengumumkan hasil survei terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi Pemilu 

Sebanyak 30,6 persen ingin calon presiden tidak harus kader partai dan 32,1persen lainnya menginginkan calon presiden dari kader partai dan sebanyak 30,2 persen tak mempermasalahkan kader partai atau bukan kader partai dan 7,2 persen tidak menjawab

“Dari Hasil survei terekam bahwa sebanyak 48,2 persen menyatakan lebih suka jika Presiden mendatang dari kalangan sipil dan sebanyak 29,7 persen dari kalangan  TNI/Polri dan sebanyak 10,4 persen dari kalangan tokoh agama dan sebanyak  11,7 persen tidak memberikan pendapat ,” ujarnya.

Ketika diminta menggambarkan parpol dan politisi, dalam berbagai jajak pendapat tersebut, tiga hal yang paling diingat masyarakat semuanya negatif.

Dia menjelaskan, biasanya masyarakat selalu mengemukakan bahwa politisi adalah orang yang hanya peduli pada kepentingan pribadinya, banyak berjanji, tetapi lebih sering tidak menepatinya.

"Dan lebih suka bicara tentang diri mereka.dan banyaknya politisi yang tersangkut kasus korupsi Dengan ingatan negatif seperti ini, tak mengherankan kalau tingkat kepercayaan publik akan selalu rendah terhadap parpol,” ujarnya.

Pilihan masyarakat terhadap parpol jika dilakukan pemilihan umum di masa covid 19 maka survei menunjukan sebanyak 40,4 persen belum /tidak akan menentukan pilihannya.

Dan sebanyak 44,3 persen menyatakan akan memilih , dan selebihnya 15,3 persen tidak menjawab/rahasia.

Dan dari sebanyak 44,3 persen responden yang menyatakan akan memilih partai politik jika dilakukan pemilu hari ini maka hasilnya sebagai berikut yang didapat dari survei PDI Perjuangan 17,3 persen  memimpin diurutan pertama dengan tingkat keterpilihan sebesar 17,3 persen.

Kemudian disusul oleh partai  Golkar  17,1 persen yang beda tipis 0,2 persen dengan PDI Perjuangan ,dan partai  Gerindra dipilih sebanyak  16,2 persen yang lebih tinggi dari hasil Pemilu 2019.

Meningkatnya tingkat keterpilihan Golkar dan Gerindra tidak lepas dari terpaan sikap politik Golkar dan Gerindra yang konsisten mendukung pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Iti Segera Lakukan Agenda Politik untuk Suksesi Pemilu 2024, Partai Demokrat Percepat Musda

Sementara itu, di urutan keempat ditempati oelh dengan PKB 8,7 persen hal ini disebabkan suara NU yang masih konsisten memilih PKB, dan PKS dipilih sebanyak  7,1 persen.

hal ini akibat kosistensi PKS yang berada diluar pemerintahan selama ini sehingga publik yang tidak suka atau tidak puas terhadap pemerintah cenderung memilih PKS.

Kemudian disusul oleh Nasdem 6,7 persen,PAN 4,7 persen ,Demokrat 3,8 persen ,PPP 3,2 persen, Perindo 2,9 persen.

Dan yang menarik adalah Prima dipilih sebanyak 2,3 persen sebagai partai yang baru dideklarasikan empat bulan lalu tetapi sudah menjadi simbol partainya anak muda dan mantan aktivis berkumpul.

Kemudian Garuda 2,1 persen ,PSI 1,8persen ,HANURA 1,2 persen ,PBB 1,2 persen ,Partai Umat 1,1 persen ,Partai Gelora 1,1 persen ,Partai Berkarya  0,8 persen  dan PKPI 0,7 persen

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved