Sosok Raden Aria Wangsakara, Pejuang dan Ulama Banten yang akan Menjadi Pahlawan Nasional

Satu di antara empat tokoh itu berasal dari Banten, yaitu Raden Aria Wangsakara, pendiri Tangerang.

(Sumber foto: buku Aria Wangsakara Tangerang (Via WIKIMEDIA COMMONS))
Raden Aria Wangsakara yang dikenal sebagai pendiri Tangerang, akan mendapat gelar pahlawan nasional. 

TRIBUNBANTEN.COM - Mahfud MD mengumumkan empat tokoh yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 20 November 2021.

Anugerah gelar pahlawan itu berdasarkan keputusan Presiden Joko Widodo.

Pemberian gelar pahlawan akan diberikan Jokowi tepat pada saat perayaan Hari Pahlawan, 10 November 2021.

Satu di antara empat tokoh itu berasal dari Banten, yaitu Raden Aria Wangsakara, pendiri Tangerang.

Dia dikenal sebagai ulama pejuang penyebar agama Islam yang kala itu hingga membuat Belanda takut.

Raden Aria Wangsakara adalah pria yang mencoba mengembara ketika terjadi bentrokan keluarga di Kerajaan Sumedang Larang, kerajaan yang terbesar di tatar tanah Sunda setelah kerajaan Pajajaran runtuh.

Baca juga: Biografi Pierre Tendean dalam Buku Sang Patriot, Kisah Seorang Pahlawan Revolusi

Lengkong ulama merupakan sebuah dusun yang berada dalam wilayah Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Lengkong Ulama berada di wilayah dataran rendah yang dikelilingi sungai terbesar di Tangerang.

Raden Aria Wangsakara merupakan keturunan dari raja Sumedang Larang, yaitu Sultan Syarif Abdulrohman.

Dia merantau ke wilayah Tangerang karena tidak sepaham dengan saudaranya yang berpihak kepada penjajah Belanda.

Dalam beberapa sejarah disebutkan bahwa ia pergi ke tangeran bersama dua saudaranya, yaitu Aria Santika dan Aria Yuda Negara.

Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Memperingati Jasa Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara

Ketiganya mendapat restu dari Sultan Banten di bawah kepemimpinan Sultan Maulana Yusuf.

Mereka  bertugas menjaga wilayah dari tindakan kompeni dengan membantu benteng di Lengkong Kyai
yang terletak di tepi Sungai Cisadane sampai bendungan sangego.

Raden Aria Wangsakara menetap bersama istrinya yang bernama Nyi Mas Nurmala, anak dalam Bupati Karawang Singaprabangsa.

Mereka tinggal bersama pengikutnya yang berjumlah sekitar 500 orang di Lengkong Kyai.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved