Jalankan Ritual Mandi demi Dalih Ilmu Kebatinan, Modus Oknum Ustaz Lecehkan 2 Gadis di Tangerang
M (15) dan R (16), dua bocah di bawah umur, diduga menjadi korban pelecehan pria berinisial S.
TRIBUNBANTEN.COM - M (15) dan R (16), dua bocah di bawah umur, diduga menjadi korban pelecehan pria berinisial S.
S adalah warga Pinang, Kota Tangerang, yang sehari-hari mencari nafkah sebagai ustaz.
S adalah salah seorang guru mengaji A dan R di salah satu majelis taklim yang berada di wilayah Pinang, Kota Tangerang.
Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota memeriksa lima saksi terkait kasus pencabulan anak dibawah umur yang dilakukan oleh seorang ustaz di Kecamatan Pinang, Tangerang.
Baca juga: Diajak Nonton Tari India, Bocah Laki-laki di Banyuasin Jadi Korban Pelecehan Sesama Jenis Remaja
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota Kompol Bonar Pakpahan mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak lima orang saksi mata telah menjalani pemeriksaan guna mendalami kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang ustaz itu.
"Saksi yang sudah diperiksa ada lima orang, termasuk dari pihak terlapor," ujar Kompol Bonar Pakpahan kepada awak media usai menggelar konfrensi pers di Mapolrestro Tangerang Kota, Rabu(3/11/2021).
"Sekarang prosesnya masih tahap penyelidikan," sambungnya.
Lebih lanjut Bonar menjelaskan, untuk mengungkap kasus pencabulan, pihaknya terus bekerja lebih ekstra, guna menemukan informasi tambahan atas perlakuan tindak asusila di bawah umur itu.
Menurutnya, saksi yang diperlukan untuk mengungkap kasus pencabulan adalah pihak yang melihat peristiwa secara langsung.
"Kasus pencabulan ini agak susah memang, makanya tim kami terus bekerja lebih ekstra untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang diperlukan," kata Bonar.
"Kasus pencabulan ini memerlukan saksi yang memang benar-benar melihat kejadian, selain dari pada korban," jelasnya.
Sebelumnya, Firmansyah, paman korban mengatakan, A dan R diminta mendatangi rumah S pada bulan April 2021 lalu.
Upaya itu dilakukan beralasan memberikan ilmu dalam diri.
"Awalnya itu, keponakan saya A bersama dengan R dipanggil biar ke rumah S, alasannya mau isiin ilmu," terang Firmansyah kepada Wartakotalive.com, Senin(1/11/2021) lalu.
Baca juga: Babak Baru Dugaan Pelecehan Mahasiswi Untirta, Kuasa Hukum Presma Minta Kampus Cabut Surat Keputusan