Baru Jabat Ketua, Gus Yahya Minta Capres dan Cawapres 2024 Jangan Dari Pengurus PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dilarang untuk mencalonkan diri menjadi calon presiden-calon wakil presiden 2024.

Editor: Glery Lazuardi
(Tribunnews.com/ Reza Deni)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberikan pidato perdana di GSG Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021). 

Ia lahir pada 16 Februari 1966.

KH Yahya Cholil Staquf merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dan saat ini menjabat sebagai Katib Aam Syuriah PBNU.

Ayahnya merupakan tokoh NU sekaligus salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibunya bernama Muchisnah.

KH Yahya Cholil Staquf juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Soal pendidikan, KH Yahya Cholil Staquf mendapatkan pendidikan formal di pesantren.

Baca juga: Gus Yahya Terpilih Sebagai Ketua Umum PBNU, PWNU Banten: Momentum Regenerasi Kepemimpinan

Ia pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak di Yogyakarta.

Pendidikannya berlanjut di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, KH. Yahya Cholil Staquf pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Pada momen pemilihan Ketum PBNU itu, suasana haru mewarnai pemilihan.

Gus Yahya memeluk erat KH Said Aqil Siradj setelah dinyatakan unggul dalam penghitungan suara.

Gus Yahya terlihat sangat terharu.

Dia tak mampu membendung air matanya.

Sementara itu Kiai Said tampak legowo dengan hasil penghitungan suara.

Gus Yahya juga terlihat cium tangan KH Said Aqil Siradj seusai memberikan pernyataan di hadapan muktamirin.

Baca juga: Profil Gus Yahya yang Baru Terpilih Jadi Ketum PBNU, Peluk dan Cium Tangan Said Aqil Sambil Menangis

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved