Tanggapan Komnas HAM soal Bupati Langkat yang Punya Kerangkeng di Dalam Rumahnya
Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) menanggapi soal Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, yang mempunyai kerangkeng di dalam rumahnya.
TRIBUNBANTEN.COM - Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) menanggapi soal Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin, yang mempunyai kerangkeng di dalam rumahnya.
Komnas HAM menindaklanjuti dengan segera mengirim tim investigasi ke Langkat, Sumatera Utara.
Dikirimnya tim tersebut untuk menginvestigasi kepemiliki krangkeng tersebut.
Komnas HAM menilai investigasi tersebut diperlukan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang belum terjawab.
Baca juga: Mereka yang Hidup di Dalam Penjara Rumah Bupati Langkat Dipukuli hingga Kerja Tak Digaji
Baca juga: Warga Satu Kampung di Sukamaju Lebak Keracunan, Labkesda Temukan Jenis Bakteri Berbahaya di Makanan
Muhammad Chairul Anam selaku Komisioner Komnas HAM mengungkapkan hal tersebut.
Ia juga mencontohkan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab, seperti jumlah pasti pekerja yang terkurung di sana hingga keterkaitan perkebunan sawit dengan Terbit.
Choirul juga mengakui kasus semacam ini baru terjadi kali ini.
"Sepanjang pengalaman kami, model kayak gini baru kali ini, minimal sepanjang pengalaman saya di Komnas HAM dan kehidupan HAM," ucap Choirul Selasa (25/1/2022).
Ada Enam Temuan, Diduga Perbudakaan
Terkait kerangkeng manusia ini, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care, Anis Hidayah mengungkapkan adanya enam perlakuan kejam dan tidak manusiawi yang dipraktikan dalam kerangkeng manusia tersebut dikutip dari Kompas TV.
Adapun yang perlakuan pertama yang diungkapkan oleh Anis adalah dugaan pembangunan semacam penjara di rumahnya.
Temuan yang didapatkan Anis adalah terdapat setidaknya lebih dari 40 orang pernah ditahan di penjara milik Terbit Rencana Peranginangin.
Temuan kedua adalah kerangkeng ini dipakai untuk menampung pekerja setelah bekerja.
Anis mengatakan para tahanan tersebut diperkerjakan dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Lalu temuan ketiga adalah pekerja tidak memiliki akses ke mana pun.