Selama Pandemi Jumlah Investor Kripto di Indonesia Makin Melonjak!
Jumlah investor aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan saat Pandemi Covid-19. Lonjakan tersebut terlihat sangat signifikan.
TRIBUNBANTEM.COM - Jumlah investor aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan saat Pandemi Covid-19.
Lonjakan tersebut terlihat sangat signifikan.
Hal itu diketahui melalui jumlah member platform jual beli aset kripto Indodax hingga Februari 2022 yang mencapai 5 juta orang.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan saat dibandingkan antara tahun 2022 dengan tahun 2021, jumlah member Indodax sangat naik, yakni sebesar 104 persen.
Baca juga: Selebgram Asal Palembang Ditahan Atas Kasus Investasi Bodong, Diduga Bawa Uangnya Liburan ke Turki
Yang mana, aktive trader serta token yang terlisting pun turut mengalami kenaikan.
"Indodax merupakan crypto exchange yang berdiri dari tahun 2014 dan saat ini sudah diawasi oleh Bappebti," jelas Oscar, Sabtu (19/2/2022).
Menurut Oscar, dimasa pandemi ini menyebabkan tren berinvestasi aset kripto semakin meledak, di mana penetrasinya masih banyak orang-orang dengan rentang usia 21 tahun sampai 35 tahun dan berdomisili di kota besar.
Bahkan, ia menilai bahwa kedepannya tak menutup kemungkinan investasi aset kripto yang semakin banyak dan mainstream.
Serta menyasar penduduk kota dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dari pada penduduk di kota besar.
“Hal ini masih perlu proses, utamanya proses edukasi. Bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk memulai berinvestasi aset kripto, mengenal kripto yang akan dipiih, bagaimana cara memilih aset kripto yang benar, tentu harus digaungkan terus menerus," paparnya.
Baca juga: Banten Masuk 7 Provinsi Realisasi Investasi Tertinggi 2021, Raih 6.342 Proyek dengan Rp 58 Triliun
Terkait hal tersebut, Indodax akan terus berkomitmen untuk terus mengedukasi para investor pemula yang baru terjun ke kripto.
Hal ini penting mengingat beberapa ekosistem blockchain yang berkaitan erat dengan aset kripto, seperti decentralized finance, NFT, dan metaverse, semakin banyak digandrungi.
"Teknologi ekosistem kripto ini dengan cepat mulai diterima masyarakat Indonesia. Tentunya, kita semua berharap teknologi blockchain dapat membuat Indonesia menjadi setara dengan negara maju lainnya," tutur Oscar.
Sebelumnya, Bappebti Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan bahwa jumlah investor aset kripto di Indonesia hingga akhir 2021 mencapai 11 juta orang.
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya hanya mencapai 7,48 juta investor.
