Tragedi Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, Eks Kapolda Papua Beberkan Fakta Ini
Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, mengucapkan dukacita mendalam atas kecelakaan maut di Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.
Ketua Kerukunan Flobamora Clinton Tallo mengatakan, korban dalam kecelakaan maut tersebut merupakan pekerja tambang.
Baca juga: Kecelakaan di Situbondo, Mobil yang Ditumpangi Musisi Rian DMasiv Tabrak Pohon dan Tiang PJU
"Semua warga merupakan pekerja tambang pada perusahaan di Manokwari," kata Tallo ketika dihubungi dari Kupang, Rabu. Kata Tallo, semua korban meninggal merupakan warga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Semua penumpang yang meninggal dunia ada 18 orang dan semua berasal dari NTT. Selain, itu, sisa penumpang masih dalam keadaan kritis," ungkapnya.
Tallo pun memerinci daerah asal 18 warga NTT itu, di antaranya, 16 orang berasal dari Kabupaten Belu dan Malaka, satu orang dari Amarasi Kabupaten Kupang dan satu orang dari Kabupaten Sikka.
Kata Tallo, para korban akan diberangkatkan ke Nusa Tenggara Timur NTT, pada hari ini Kamis (14/4/2022).
Pemberangkatan, sambungnya, menggunakan pesawat carter dari Manokwari ke NTT.
"Pihak yang memperkerjakan para korban ini bertanggung jawab mereka memfasilitasi korban kembali ke kampung bersama keluarganya" ujarnya.
Kecelakaan terbesar
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan, kecelakaan ini tabrakan terbesar yang terjadi di wilayahnya.
"Ini merupakan peristiwa kecelakaan mobil paling besar yang memakan korban," kata Mandacan.
Atas kejadian itu, Mandacan pun turut berdukacita.
"Kami turut berdukacita atas peristiwa ini, semoga para korban mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan dan keluarga korban diberikan ketabahan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Tragedi Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak Papua Barat, 18 Orang Tewas Akibat Truk Tabrak Tebing
