Densus 88 Ungkap Mahasiswa Malang yang Bantu ISIS Berencana Serang Kantor Polisi: Dianggap Amaliyah
Densus 88 menangkap seorang mahasiswa di Malang berinisial IA (22) terkait kasus terorisme, Senin (23/5/2022).
TRIBUNBANTEN.COM - Densus 88 menangkap seorang mahasiswa di Malang berinisial IA (22) terkait kasus terorisme, Senin (23/5/2022).
Kepada polisi, IA mengaku perbuatan menyerang kantor polisi hingga fasilitas umum adalah amaliyah.
Hal tersebut disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).
"Yang mereka sebutkan perbuatan amaliyah dengan melakukan serangan fasilitas umum dan di kantor-kantor kepolisian," katanya.
Menurut Ramadhan, IA merencanakan penyerangan kantor kepolisian dan fasilitas umum bersama MR.
Baca juga: Rencana NII Buat Kerusuhan Seperti Mei 1998, Densus 88 Beberkan Fakta-fakta Ini
MR merupakan terpidana teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang kini juga telah ditangkap Densus 88.
"Yang bersangkutan melakukan komunikasi dengan salah satu terpidana teroris dari jaringan JAD."
"Pada saat komunikasi itu yang bersangkutan merencanakan perbuatan atau tindak pidana teroris melakukan amaliyah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menggelar operasi senyap.
Kali ini, satuan berlambang kepala burung hantu itu menangkap seorang mahasiswa berinisial IA (22) di Malang, Jawa Timur.
Baca juga: 5 Teroris Jaringan NII di Tangsel Ditangkap Densus 88, Tersangka Terlibat Teror di Bali dan Jakarta
Adapun IA ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB pada Senin 23 Mei 2022 kemarin. Dia merupakan salah satu mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Malang:
"Penangkapan dilakukan kemarin Senin 23 Mei 2022 kurang lebih pukul 12.00 WIB terhadap 1 orang tersangka atas nama inisial IA umur 22 tahun."
"Seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota Malang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramdhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Ramadhan menerangkan IA ditangkap karena diduga terlibat dalam pendanaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia.
Tak hanya itu, dia juga mengelola sosial media yang diduga menyebar materi ISIS.
"Keterlibatan IA yaitu yang bersangkutan melakukan pengumpulan dana untuk membantu ISIS di Indonesia."
