Montir Tewas Tertembak Peluru Nyasar, Diduga dari Oknum Polisi, Pihak Keluarga Ingin Usut Tuntas

Tak melakukan kejahatan, seorang montir menjadi korban peluru nyasar yang diduga pelakunya merupakan oknum polisi.

Editor: Anisa Nurhaliza
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
ilustrasi. Barang bukti senjata api ditunjukan kepada wartawan saat rilis pengungkapan kasus peluru nyasar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2018). 

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang pria beristri yang bekerja sebagai montir terpaksa harus meninggalkan ketiga anaknya.

Tak melakukan kejahatan, Dede Roswandi (37) menjadi korban peluru nyasar yang diduga pelakunya merupakan oknum polisi.

Hingga saat ini, sosok pelaku memang belum ditemukan.

Setelah terkena tembakan peluru nyasar, Dede Roswandi sempat dilarikan ke Rumah Sakin Hasan Sadikin (RSHS) di kota Bandung.

Namun, nyawa ayah tiga anak itu tak bisa diselamatkan, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 11.30 WIB pada Sabyu (28/5/2022).

Diketahui, Dede merupakan warga Dusun Bojong RT01/03 Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Sumedang itu meninggal dunia.

Baca juga: Usia Baru 18 Tahun, Salvador Ramos Nekat Tembak Mati 19 Murid SD di Ruang Kelas Uvalde Texas AS

Dan kini, sang istri Imas Sutirah (32) hanya bisa pasrah pada musibah yang menimpa keluarganya itu.

Imas pun harus melanjutkan kehidupannya bersama ketiga anak tanpa kehadiran sang suami di sampingnya.

Imas yang masih dalam suasana duka pun belum bisa bercerita banyak tentang kehidupannya setelah ditinggalkan suami tercintanya.

"Belum ada rencana apapun, situasinya masih berkabung," kata Imas saat ditanya apa yang akan dilakukannya kemudian, Selasa (31/5/2022).

Sebagai seorang ibu rumah tangga, Imas sangat menggantungkan kehidupannya dan anak-anak hanya pada sang suami.

Saat ini, ketiga anaknya menjadi yatim setelah sang suami tewas terkena peluru nyasar.

Baca juga: Seorang Kakak Tak Terima Adiknya Dianiaya 2 Orang, Langsung Tusuk Kedua Pemuda hingga Tewas

Sehari-hari, Dede bekerja sebagai montir dan kadang kala ada panggilan pekerjaan lain.

Dari hasil bekerja itulah Dede menghidupi keluarganya.

"Waktu Kamis pagi pukul 09.00 WIB juga dia pamit untuk pergi bekerja," kata Imas dikutip dari Tribun Jabar

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved