Penjelasan Ahli Forensik soal Suhu Rendah Sungai Aare Menjaga Jasad Eril Tetap Utuh Selama 2 Minggu

Penjelasan Ahli Forensik soal Suhu Rendah Sungai Aare Menjaga Jasad Eril Tetap Utuh Selama 2 Minggu

Editor: Ahmad Haris
KOMPAS.COM/KRISNA DIANTHA AKASSA
Dua orang Swiss berenang di Schoenausteg, lokasi yang menurut polisi Bern, Swiss menjadi tempat anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Erill (23) mulai berenang di Sungai Aare, Selasa (31/5/2022) siang waktu setempat. 

Sementara pada jasad di dalam air, pembusukannya akan dua kali lebih lambat daripada di ruang terbuka, atau bisa bertahan selama 2x24 jam.

"Suhunya juga mungkin lebih rendah dan di bawah suhu optimal. Juga faktor-faktor lain, faktor mineral yang terkandung di dalam air, itu bisa membantunya timbul saponifikasi (proses jenazah tidak busuk),".

Berdasarkan pernyataan Ridwan Kamil, air di dasar Sungai Aare sedingin kulkas yang jika diperkirakan suhunya mencapai sekitar empat derajat celcius.

Baca juga: Ramai-ramai Tuliskan Ucapan Duka dan Doa untuk Eril Anak Gubernur RK di Ruang Ekspresi Gedung Pakuan

Ade menjelaskan, di suhu dingin tersebut, jasad manusia bisa bertahan selama satu bulan tanpa proses pembusukan.

Kemudian bersihnya Sungai Aare dari sampah kayu juga dikatakan berkontribusi dalam mencegah jasad Eril dari luka yang dapat mempercepat pembusukan.

Sehingga dapat disimpulkan kalau faktor air, suhu dan kebersihan dari sungai yang ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh UNESCO itu telah menjaga jasad Eril tetap utuh sampai ditemukan oleh Geraldine Beldi, seorang guru SD di Swiss.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suhu Rendah Sungai Aare Menjaga Jasad Eril Utuh, Ini Penjelasan Ahli"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved