Cerita Steven Djingga Asal Tangsel, Sempat Jadi Model hingga Banting Stir Buka Usaha karena Covid
Steven Djingga, pria asal Serpong, Tangerang Selatan menceritakan pengalaman hidupnya.
TRIBUNBANTEN.COM - Steven Djingga, pria asal Serpong, Tangerang Selatan menceritakan pengalaman hidupnya.
Steven Djingga kini dikenal sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang kuliner.
Sebelum bergerak di bidang kuliner, Steven Djingga sempat menjadi model dan bintang film.
Di antaranya, yaitu OK JEK, KKMJM, Karma The Series dan menjadi bintang iklan Grab Food.
Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia membuatnya untuk terjun menjadi pengusaha.
Baca juga: Kisah Kakak dan Adik Korban Perampokan di Tangerang: Alami Trauma Dengar Suara Orang
Pada 2020 lalu, Steven Djingga melihat banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan sehingga akhirnya berinisiatif untuk membantu mendapat penghasilan.
"Semenjak pandemi, banyak sekali orang kehilangan pekerjaan. Sedangkan biaya kebutuhan hidup mereka terus berjalan," kata dia.
Hingga akhirnya, Steven Djingga membuka peluang reseller catering untuk umum dengan nama brand mereka sendiri. Kemudian, memberi ilmu cara berjualan dari nol.
Kini, Steven juga sudah memiliki puluhan ribu reseller Cateringaja dan berhasil membantu meningkatkan penghasilan mereka.
"Di situ saya ingin membantu mereka dengan memberikan peluang bisnis tanpa modal yang paling gampang laku untuk dijual," kata dia.
Steven Djingga mengatakan privilege dan modal besar bukan segalanya, namun, bagaimana mengintip peluang sekecil apapun untuk jadi lahan bisnis.
Kesuksesan sosok yang semula berkiprah sebagai aktor dan bintang iklan tersebut bukan didasari faktor dukungan finansial dari orang tuanya. Kemandiriannya menjadi kunci.
Dirinya mengaku terbiasa menjalani segala sesuatu dengan usahanya sendiri. Praktis, hanya bekal restu yang ia peroleh dari orang tuanya.
"Saya tidak memiliki privilege sama sekali dari orang tua. Kedua orangtua saya juga bukan pengusaha. Ketika saya baru mulai merantau, saya juga membayar kos dan uang kuliah sendiri. Akan tetapi, orang tua menghargai keputusan saya dan tetap mendukung saya," ujarnya.
Kerja keras dan komitmen kuat pemuda kelahiran Medan 12 Januari 1997 ini membuahkan hasil. Cateringaja terus berkembang dan membuat dirinya sukses meraih penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulan.
Baca juga: KISAH NYATA! Ibu 4 Anak Ini Disuruh Suami Jadi PSK Demi Lunasi Utang Keluarga ke Rentenir
Pertama, berpikir realistis. Agar bisa sukses, kita harus berpikir realistis dengan memahami strength dan weakness kita.
“Fokus pada kemampuan, bukan kelemahan. Jangan hanya mengejar passion, karena seringkali passion kita tidak sesuai dengan kemampuan kita,” tegasnya.
Kemudian, Keempat, mulai tanpa modal. Ketika baru mulai membangun bisnis, disarankan untuk memulai dengan sedikit modal bahkan tanpa modal.
Karena pengusaha pemula biasanya memiliki resiko kegagalan lebih tinggi, sehingga jika gagal tidak kehilangan uang.
“Salah satu kunci memulai tanpa modal adalah menjadi reseller. Karena tidak perlu repot membayar sewa tempat, gaji karyawan dan mengurus pengiriman,” kata alumni Universitas Multimedia Nusantara UMN) jurusan Cinematography ini.
Lalu, repeat order. Kunci sukses berjualan adalah tingkat repeat order yang tinggi. Semakin tinggi repeat order, maka semakin sukses penjualannya. Carilah produk dimana orang membutuhkannya setiap hari.
Terakhir, jangan takut gagal. Sebab, kegagalan adalah hal yang dijumpai para pengusaha sehari-hari.
“Terutama buat para pemula, harus siap menghadapi kegagalan. Kunci untuk meminimalisir kegagalan adalah dengan mempelajari ilmu bisnis,” tandasnya.