Kemana Arah Ahmed Zaki Iskandar di 2024, Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Banten?
Kemana Arah Ahmed Zaki Iskandar di 2024, Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Banten?
Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN TANGERANG - Sebagai salah satu kader Partai Golkar yang mumpuni, Bupati Tangerang 2 periode Ahmed Zaki Iskandar rasanya sulit untuk maju ke Pilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 lewat partainya sendiri.
Pasalnya, DPD Golkar Banten mutlak akan mengusung mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, sebagai calon Gubernur Banten pada Pilgub Banten 2024.
Meski demikian, prestasi Zaki memimpin Kabupaten Tangerang terbilang baik.
Baca juga: Pilih Maju ke Pilgub Banten atau DKI Jakarta 2024? Ini Jawaban Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar
Hal ini membuat sejumlah Parpol lain melirik Zaki, dan ingin mengusungnya maju ke Pilgub Banten 2024.
Di sisi lain, Zaki juga disebut-sebut berencana akan maju ke Pilgub DKI Jakarta pada 2024 mendatang.
Hal ini ditandai dengan posisi Zaki yang saat ini telah menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta.
DPD Golkar Jakarta disebut-sebut akan mengusung Zaki ke kontestasi pemilihan gubernur ibu kota tersebut.
Lantas, akan kemana tujuan karir politik putra mantan Bupati Tangerang 2 periode, Ismet Iskandar tersebut?
Masa jabatan Zaki Iskandar sendiri sebagai Bupati Tangerang selesai pada September 2023.
Kepada Pimpinan Redaksi (Pemred) TribunBanten.com, Yulis Sulistiawan, di kantor bupati, Senin (30/5/2022), Zaki blak-blakan soal karir politiknya ke depan.
Saat ditanya lebih memilih Banten atau DKI Jakarta, Zaki menjawabnya secara politis.
"Kalau bicaranya politis, politik itu dinamis. Kita masih melihat, sampai nanti 2024," ujar Zaki kepada Pimred TribunBanten.com belum lama ini.
Baca juga: Ketua Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar Dilirik PDIP untuk Maju ke Pilkada Banten 2024
"Kalau untuk sekarang, tugas politiknya di Jakarta, kalau tugas birokrasi, saya harus menyelesaikan tugas periode kedua saya di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten," lanjut Zaki.
Saat ditanya lebih pilih nomor 1 (gubernur-red) atau nomor 2 (wakil gubernur-red), Zaki mengaku dirinya hanyalah kader partai politik.
"Kalau nomor 1 itu tentu saja dia sebagai lokomotif (pemimpin-red). Kalau nomor 2, dalam satu organisasi tentu saja butuh teamwork, butuh orang lain, butuh juga pendukung, jadi untuk nomor 2 pun saya masih memungkinkan," jelas Zaki.