Petani Cabai Lokal Tak Mampu Imbangi Permintaan Pasar, Distan Gandeng Perusahaan Swasta
Distan Kabupaten SErang sebut agar pasokan cabai kedepannya bisa stabil, pihaknya akan mencoba menggandeng perusahaan swasta
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang akan melakukan menggandeng perusahaan swasta, guna menstabilkan harga cabai yang kian naik.
Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, tingginya harga cabai di Kabupaten Serang disebabkan minimnya pasokan dari luar daerah.
Hal tersebut menandakan bahwa, petani cabai di Kabupaten Serang tidak bisa memenuhi permintaan pasar lokal.
Baca juga: Penemuan Bayi Laki-laki di Dalam Kardus Gegerkan Warga, Polisi: Kondisinya Saat Ini Sudah Meninggal
"Kebutuhan cabai di Kabupaten Serang dalam satu tahun mencapai 300 ton. Sedangkan produksi cabai lokal, baru diangka 50 ton," ujar Zaldi Dhuhana di Pemkab Serang, Jumat (8/7/2022).
Zaldi mengatakan, untuk pasokan cabai saat ini pihaknya mengambil dari daerah Jember Jawa Timur, Sukabumi, Garut, Karawang dan Jawa Tengah.
“Jadi memang, mau tidak mau kita membutuhkan pasokan dari luar," katanya.
Kata Zaldi, sekarang harga cabai sangat tinggi dari biasanya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.
Adapun penyebabnya, salah satunya karena minimnya pasokan dari luar, sementara permintaan tinggi.
“Apalagi ini menjelang Idul Adha, permintaan di pasaran pasti tinggi, sedangkan pasokan masih minim. Ini yang buat harga naik," katanya.
Baca juga: Pemkab dan Polres Lebak Sepakat Masyarakat Tak Boleh Takbir Keliling saat Malam Idul Adha 1443 H
Namun kata Zaldi, agar pasokan cabai kedepannya bisa stabil, pihaknya akan mencoba menggandeng perusahaan swasta untuk mengembangkan tanaman cabai. Kemudian, mengajak masyarakat menanam cabai di pekarangan.
Zaldi mengatakan untuk biaya menanam cabai ini cukup besar, sedangkan tidak memadai dengan anggaran yang saat ini dimiliki pemda.
“Mengembangkan pertanian cabai, sebenarnya sangat gampang hanya perlu tahan. Cuma, dengan keterbatasan anggaran mau tidak mau kita harus kerjasama dengan pihak swasta,” tuturnya.