Kereta Api Tabrak Odong
Hasil Olah TKP Kecelakaan Kereta Api Tabrak Odong-odong, Polda Banten: Kendaraan Over Dimensi
Ditlantas Polda Banten ungkap hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Kecelakaan kereta api tabrak odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragila.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Ditlantas Polda Banten ungkap hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan kereta api tabrak odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2022).
Dalam kecelakaan kereta api tabrak odong-odong mengakibatkan sekitar 9 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Budi Mulyanto mengatakan kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan odong-odong dengan kereta Api bernomor lokomotif 425 kereta penumpang jurusan Merak-Rangkasbitung.
Baca juga: Pemkot Serang Cover Biaya Korban Kecelakaan Kereta Api Tabrak Odong-odong
"Dari olah TKP, kami mempunyai potret dan deskripsi singkat bagaimana kejadian dan bagaimana posisi korban kecelakaan kereta api tabrak odong-odong," ujarnya kepada awak media saat di lokasi, Selasa (26/7/2022).
Budi Mulyanto menuturkan, dalam olah TKP ini, pihaknya sudah bisa mengurai bagaimana aktivitas pengemudi dalam berkendara.
Selain itu, Budi Mulyanto menyebutkan bahwa pihaknya menemukan beberapa hal.
Baca juga: Pemkot Serang Dorong Jasa Raharja Beri Bantuan Rp 50 Juta per Jenazah Korban Kecelakaan Odong-odong
Namun, hal itu belum diprioritaskan lantaran saat ini, masih memfokuskan pada identitas korban dan kendaraan.
"Berbicara kendaraan, ini kendaraan bermotor modifikasi, yang casisnya diduga mobil barang dan mesinnya ini mesin jenis Isuzu," katanya.
Namun temuan itu masih bersifat sementara, yang kemudian akan dikembangkan lebih lanjut identitas dan kepemilikannya.
Kemudian berkaitan dengan isi tumpangan dari kendaraan tersebut.
Baca juga: PECAH, Satu Kampung Menangis Sambut Kedatangan Jenazah Korban Kereta Api Tabrak Odong-odong
Disampaikan Budi Mulyanto, kendaraan odong-odong itu memiliki kapasitas penumpang sekitar 13 orang.
"Sementara kita tahu kapasitas yang dinaiki ini, jumlahnya 26 penumpang dan satu driver," katanya.
"Berarti ini sudah mengalami over dimensi, seperti penambahan casis dan tempat duduk," sambungnya.
Menurutnya, dari isi kapasitas yang ada, itu sudah melebihi jumlah kapasitas.
Baca juga: Buntut Pimpinannya Jadi Tersangka, Kantor ACT Serang Raya Sudah Hampir 3 Minggu Tidak Beroperasi