Kereta Api Tabrak Odong
Sebelum Ditabrak Kereta Api, Keluarga Korban Sebut Supir Odong-odong Kebut-kebutan di Jalanan
Yosi, anak dari almarhumah Sunenah (55) tak kuasa mendengar kabar jika ibunya menjadi korban dalam tragedi odong-odong yang tertabrak kereta api.
Penulis: mildaniati | Editor: Ahmad Haris
Sementara itu, seorang warga bernama Aris mengatakan, keponakannya juga menjadi korban tragedi odong-odong tertabrak kereta api.

Saat ini keponakannya sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina Ciruas.
Kata Aris, menurut keterangan dari keponakannya, saat kejadian odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka.
"Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar," katanya.
"Odong-odong ngebut dan supir enggak mau berhenti, udah dihimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja," sambungnya.
Baca juga: 7 Terluka dan 4 Korban Kritis di RS Hermina Ciruas, Ini Identitas 9 Korban Meninggal Warga Walantaka
Kata Aris, keponakannya mengalami luka-luka.
"Ponakan selamat, dua luka-luka, posisinya ada di depan supir, odong-odong yang di depannya duluan dan satunya lagi pengen cepet," jelasnya.
Perlu diketahui bahwa, terdapat 9 korban jiwa dalam kejadian tersebut.
2 bayi, 1 anak-anak dan 6 dewasa.
Semuanya adalah warga satu RT Cibetik, Walantaka, Kota Serang.