Kisah Siswa SD di Haurgajrug Lebak Pergi Sekolah Naik Rakit: Duduk Dampingan Sambil Tenteng Sepatu
Siswa SD di Desa Haurgajrung naik rakit untuk dapat pergi ke sekolah. Mereka terpaksa menggunakan rakit karena jembatan Sungai Ciberang ambruk
Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Kisah siswa SD di Desa Haurgajrung, Kabupaten Lebak, Banten.
Sejumlah siswa SD itu naik rakit untuk dapat pergi ke sekolah.
Mereka menyeberangi Sungai Ciberang.
Baca juga: Kisah Pilu Titin, Warga Lebak Urusi Anaknya yang ODGJ di Rumah Rusak, Makan Andalkan Pemberian Warga
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, para siswa SD berseragam putih merah itu duduk berdampingan di rakit.
Di antara mereka ada yang menenteng sepatu supaya tidak basah terkena air Sungai CIberang.
Mereka terpaksa menggunakan rakit untuk pergi dan pulang sekolah karena kondisi jembatan ambruk.
Iroh, siswa SD Negeri 2 Haurgajrung, mengaku terpaksa naik rakit karena jembatan ambruk.
"Setiap hari lewat sini, karena kan Jembatan rusak minggu kemarin," katanya kepada TribunBanten.com, Selasa (2/8/2022).
Semula, dia yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, mengaku takut menggunakan rakit, tetapi terpaksa karena hendak sekolah.
"Walau takut, harus di beraniin. Kan mau sekolah bareng temen-temen yang lain," ujarnya.
Iroh juga menyampaikan setiap brangkat dan pulang sekolah pasti menggunakan rakit yang di buat oleh warga setempat.
"Jadi sekarang pakai rakit dulu, karena kan Jembatan belum di perbaiki, masih rusak parah," katanya.
Jembatan tersebut rusak pada hari Kamis (28/7/2022) bulan lalu, karena tali baja jembatan yang putus. Pada saat kejadian juga ada salah seorang warga yang jatuh saat mengendarai motor ke dalam Sungai Ciberang.
Baca juga: Jadi Ikon Wisata Lebak di Rangkasbitung, Air Balong Ranca Timbulkan Bau Tak Sedap, BPBD Turun Tangan
Kepala Desa Haur Gajrung Hasan Ferry mengatakan sebelumnya warga sudah memberitahunya, terkait jembatan rusak.