Penuh Haru, Para Veteran Ini Ceritakan Perjuangan Seniornya Tempo Dulu di Makam Pahlawan Kota Serang

Sarkum, salah seorang veteran tak kuasa menahan air matanya saat mendatangi Taman Makam Pahlawan, Ciceri, Kota Serang, Selasa (9/8/2022).

Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Mildaniati/TribunBanten.com
Sarkum, salah seorang veteran tak kuasa menahan air matanya saat mendatangi Taman Makam Pahlawan, Ciceri, Kota Serang, Selasa (9/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Sarkum, salah seorang veteran tak kuasa menahan air matanya saat mendatangi Taman Makam Pahlawan, Ciceri, Kota Serang, Selasa (9/8/2022).

Hal itu lantaran teringat atas perjuangan dan pengorbanan sang kapten sekaligus seniornya, H Soehadi di Komando Pasukan Khusus (Kapasus).

Sembari menaburkan bunga di atas makam, Sarkum yang juga sekretaris DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Banten menceritakan kisah perjuangan sang kapten di tahun 1963.

Baca juga: Semarak HUT RI ke-77 Tahun, Pemprov Banten Sebar 10 Ribu Bendera Merah Putih

Dengan berlinang air mata, Sarkum mengatakan bahwa sang kapten terlibat dalam pembebasan Irian Barat Tahun 1963.

Tidak hanya itu, pada tahun 1964 sosok H Soehadi ikut berjuang di Kalimantan, Timor-Timur dan sebagainya.

Sosok almarhum di matanya merupakan orang yang pemberani, tegas dengan semangat juang yang tinggi.

Sikap tersebut patut dicontoh dan diingat oleh untuk para generasi muda.

"Beliau berjuang dari Irian Barat, beliau adalah kapten saya, senior dan komandan saya, orangnya pemberani, patut dicontoh, tegas dan harus diteladani serta harus diingat," ujarnya pada TribunBanten.com saat ditemui di Taman Makam Pahlawan, Kota Serang.

"Berjuangnya di Irian Barat tahun 1963, tahun 1964 di Kalimantan, kemudian di Timor-Timur," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa, kaptennya wafat wafat pada 30 Desember tahun 2011.

"Wafatnya karena sakit," tegasnya.

Istri almarhum veteran, Hj Gunasah turut menunjukan pusara makam suaminya.

"Ini makam suami saya," katanya.

Suaminya adalah pejuang pada masa kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, termasuk di Irian Barat sampai tahun 1969.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved