Kolaborasi Antar-BUMN, PLN Group dan Pelindo Dorong Konversi BBM ke Listrik
Pasokan listrik yang andal di pelabuhan diharapkan bisa mendorong konversi penggunaan bahan bakar minyak
TRIBUNBANTEN.COM - PT Haleyora Power menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pelindo Jasa Maritim di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
PT Haleyora adalah anak usaha PLN dan PT Pelindo Jasa Maritim adalah sub-holding PT Pelindo.
Penandatanganan nota kesepahaman itu demi memperkuat pasokan listrik di pelabuhan milik Pelindo.
Baca juga: Wisata Desa Situterate di Cikande Kabupaten Serang, Danau Cantik & Jembatan yang Menarik Bantuan PLN
Selain itu, hal ini sejalan dengan program PLN dalam electrifying marine.
Pasokan listrik yang andal di pelabuhan diharapkan bisa mendorong konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi berbasis listrik untuk operasional kapal.
Direktur Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto mengatakan ini adalah bentuk nyata dari pesan Menteri BUMN Erick Thohir agar badan usaha milik negara membangun kolaborasi yang positif.
"Demi mengoptimalkan sumber daya masing-masing. Kerja sama ini sangat penting untuk memaksimalkan potensi bisnis PLN dan Pelindo," ucapnya.
Yusuf optimistis kerja sama ini menguatkan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompetitif.
Tidak hanya Haleyora Power, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) pun meneken kerja sama dengan Pelindo Jasa Maritim.
Kerja sama itu untuk memaksimalkan rantai pasok batu bara ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN Group.
PT Pelayaran Bahtera Adhiguna adalah anak usaha PLN Group.
Baca juga: Hadir di Lebak Outfest 2022, PLN Sosialisasi Kompor Induksi & Beri Hadiah bagi Pengunduh PLN Mobile
Sinergi ini diharapkan dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan.
Bahtera Adhi Guna bergerak di bidang transportasi batu bara.
Kerja sama dengan Pelindo Jasa Maritim untuk pengamanan pasokan batu bara ke PLTU dengan Pelindo Jasa Maritim yang bergerak di bidang pelayanan jasa kapal, pemeliharaan dan penyediaan peralatan pelabuhan, serta layanan fasilitas pelabuhan.
Menurut Didi, ketiga perusahaan akan bekerja sama mengembangkan usaha di bidang pengerukan dan tug assist.
Dia melihat kolaborasi ini penting karena bisnis pelayaran merupakan bisnis yang terintegrasi sehingga membutuhkan kolaborasi antar-BUMN untuk memaksimalkan potensinya.
Baca juga: EO Dream Theater di Solo Kaget Dapat Pasokan Listrik Andal dan Murah, PLN Siap Memasok Tanpa Kedip
“Sumber daya kolektif nanti akan kita konsolidasikan, kita kerja bersama, dan harapannya bisa dikembangkan bisnisnya. Tinggal infrastrukturnya dibikin andal. Jangan sampai mengecewakan konsumennya,” ucapnya.
Didi menilai kerja sama ini sebagai langkah awal yang penting.
Selanjutnya akan dibentuk tim kerja sama yang berasal dari masing-masing pihak yang akan memetakan potensi layanan serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Direktur Investasi Pelindo Boy Robyanto menyambut baik MoU dengan PLN ini dan mendorong untuk segera dibentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Hal itu agar upaya kedua belah pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan di bidang pengerukan dan tug assist bisa segera dioptimalkan.
Baca juga: Listrik Tanpa Kedip dari PLN Sukseskan ASEAN Para Games XI, Indonesia Posisi Puncak Raih 425 Medali
“MoU ini saya yakin bisa segera ditingkatkan menjadi PKS. Kerja sama ini perlu dilanjutkan utamanya untuk optimalisasi pengurangan biaya logistik. Terutama untuk pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur,” ujar Boy.
Pelindo sedang fokus menyiapkan untuk support energi terbarukan.
Dia berharap kerja sama ini bisa mengoptimalkan suplai energi dengan fasilitas total 110 pelabuhan.
PLN terus menjalin kolaborasi dengan BUMN untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan sehingga mampu berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mengembangkan dunia pelayaran nasional.
Berbagai upaya perlu diselaraskan mulai dari sektor finansial, industri perkapalan, hingga perdagangan untuk mendukung industri pelayaran nasional yang andal dan berdaya saing.