Warga Cilowong Minta Sampah Tangsel Dihentikan, Pemkot Serang: Beri Waktu Sampai Akhir Tahun 2022
Warga Lingkungan Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menginginkan agar sampah dari Tangerang Selatan disetop.
Penulis: mildaniati | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Warga di RT 12/06 Lingkungan Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang menginginkan agar sampah dari Tangerang Selatan disetop.
Pasalnya, semenjak di Cilowong menamping sampah dari Tangsel, selama 24 jam warga yang berjarak 500 meter dari TPSA Cilowong menghirup udara bau busuk dari sampah.
Warga setempat, Bagowi mengatakan, terkadang warga merasa mual lantaran harus menghirup bau sampah 24 jam.
Baca juga: Tangsel Dilarang Buang Sampah ke TPSA Cilowong, Gegara Dana Kompensasi Rp 18,9 M Belum Dibayar
Apalagi jika musim hujan, bau dari sampah semakin menyengat.
"Kalau hujan baunya menyengat, semenjak kiriman sampah Tangsel kita 24 jam disini menghirup bau sampah," ujarnya saat ditemui di Pasir Gadung Taktakan, Jumat (2/9/2022).
Keinginan masyarakat di Pasir Gadung agar kiriman sampah dihentikan.
"Pengennya dihentikan saja," paparnya.
Bagowi mengaku, masyarakat menerima dana kompensasi dampak dari sampah Tangsel tahun 2021 sebesar Rp 1 juta lebih.
"Ngasih kompensasi pernah satu kali doang, tapi janji lainnya mau benerin jalan, mau dicor tapi enggak. Janji-janji saja," terangnya.
Asda 1 Kota Serang, Subagyo mengatakan, kemarin pihaknya sudah berdialog bersama dengan warga Pasir Gadung.
Warga Pasir Gadung, menyampaikan agar sampah dari Tangsel disetop, dan sampah dari Kabupaten Serang tetap berlanjut.
"Inginnya yang Tangsel distop, dan sampah Kabupaten Serang tetap lanjut, kita tampung dulu aspirasinya dari masyarakat," terangnya.
Terkait sampah Tangsel, pemerintah memberikan waktu, agar masyarakat berfikir kembali dan mempertimbangkan sampai akhir tahun 2022.
Baca juga: Larang Sampah Tangsel Dibuang ke TPSA Cilowong, Ketua DPRD Kota Serang Minta Kompensasi Dilunasi
"Kami sudah komunikasikan dan kita beri waktu, semoga mereka masih bisa membuka ruang, paling tidak sampai akhir Tahun 2022," jelasnya.