Harga BBM Dinaikkan, Pemerintah akan Bagi-bagi Kompor Listrik, Erick Thohir: Anggarannya Rp5 Triliun

Pemerintah akan membagikan kompor listrik atau kompor induksi gratis bagi masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp 5 triliun.

Editor: Abdul Rosid
Ilustrasi kompor listrik/Shutterstock
Pemerintah akan membagikan kompor listrik atau kompor induksi gratis bagi masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp 5 triliun. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah resmi mengumunkan kenaikan harga baru BBM yang berlaku di Indonesia hari ini, Sabtu (3/9/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengumumkan harga terbaru BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax

"Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter," kata Arifin Tasrif dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022), dilansir Tribunnews sebelumnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun, Pemerintah Indonesia Naikan Harga BBM, Ini Kata Sri Mulyani

Kemudian, untuk BBM jenis solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp14.500 per liter.

Dilain sisi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pemerintah akan membagikan kompor listrik atau kompor induksi gratis bagi masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp 5 triliun.

 

 

"PLN akan menggelontorkan lagi Rp300 miliar untuk membagikan kompor listrik. Kalau ini sukses, pemerintah tahun depan akan menambah lagi Rp5 triliun untuk membagikan kompor listrik selama 5 tahun ke depan," ujar Erick dalam kunjungan kerja di Belanda, Sabtu (3/9/2022), dilansir dari Kompas.com

Tahun ini, PLN menargetkan jumlah pengguna kompor induksi bertambah 300 ribu.

Program bagi-bagi kompor ini merupakan salah satu cara mewujudkan transisi energi dan mengurangi subsidi LPG.

Baca juga: Buntut Kenaikan Harga BBM, Pemilik Organda di Ciamis Gelar Aksi Mogok Operasi Angkutan Umum

Sebab saat ini, pemerintah harus mengucurkan Rp 70 triliun setiap tahunnya untuk mensubsidi LPG.

Erick tak menampik transisi ke kompor induksi membutuhkan ekosistem yang mumpuni. Namun ia optimis upaya-upaya yang dilakukan akan berhasil seiring waktu.

Erick akan memastikan transisi ini tidak menyulitkan masyarakat.

"Jangan sampai rumah-rumah yang di bawah misalnya 950 VA tiba-tiba kena kompor listrik, jadi sulit," ujar dia.

Baca juga: Keluh Kesah Siswa di Cilegon saat BBM Naik, Uang Jajan Aja Gak Sampai Segitu

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved