Tak Ada Sandiwara & Langsung Ngaku, Polisi Penembak Polisi di Lampung Lebih Gentle dari Ferdy Sambo?

Meski sama-sama membunuh dan mencoreng institusi Polri, polisi pelaku penembak polisi di Lampung nampaknya lebih gentle dibanding Ferdy Sambo.

(Tribun Jakarta/Tribun Lampung)
Meski sama-sama membunuh dan mencoreng institusi Polri, polisi penembak polisi di Lampung nampaknya lebih gentle dibanding Ferdy Sambo. 

Padahal, sudah ada lima tersangka, termasuk Ferdy Sambo selaku dalang pembunuhan Brigadir J.

Alih-alih berbicara jujur sejak awal, Ferdy Sambo diketahui sempat membuat skenario dan bersandiwara untuk membersihkan namanya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Beda dengan kasus Ferdy Sambo yang membunuh Brigadir J, kasus polisi tembak polisi (foto kanan) bisa terkuak kurang dari 24 jam.
Meski sama-sama membunuh dan mencoreng institusi Polri, polisi penembak polisi di Lampung nampaknya lebih gentle dibanding Ferdy Sambo. (Tribun Jakarta/Tribun Lampung)

Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Istri Aipda Ahmad Karnain Teriak Histeris

Ferdy Sambo pun sempat mengecoh beberapa pihak atas sandiwara yang dimainkannya di kasus Brigadir J.

Bahkan tak sedikit orang dekat Ferdy Sambo yang percaya dengan skenario yang disusun mantan Kadiv Propam Polri itu.

Diantaranya Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.

Hal itu diungkap oleh Menko Polhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD

"Memang dibohongi. Ada skenario drama melankolis," ungkap Mahfud MD, pada program Indonesia Lawyers Club, Senin (15/8/2022).

Mahfud MD mengatakan, sebelum rilis peristiwa kematian Brigadir J, ada adegan Ferdy Sambo menangis-nangis di ruang kerjanya.

Masih dikatakan Mahfud MD, sebelum diumumkannya kronologi perihal meninggalnya Brigadir J oleh polisi pada Senin (11/78/2022) atau tiga hari setelah kematian sang ajudan, Ferdy Sambo memanggil sejumlaah orang.

"Pada hari Senin (11 Juli 2022) sebelum peristiwa diumumkan, Pak Sambo memanggil beberapa orang, termasuk dari Kompolnas, satu orang dipanggil," ungkap Mahfud MD.

Pada saat wakil Kompolnas datang, Ferdy Sambo hanya menangis sambil teriak-teriak.

Ferdy Sambo berulangkali menyebut bahwa dirinya dizolimi dan istrinya dilecehkan oleh Brigadir J.

Kolase foto Ferdy Sambo dan  Aipda Rudi Suryanto (kanan). Keduanya sama-sama anggota polisi yang menembak mati sesama polisi.
Meski sama-sama membunuh dan mencoreng institusi Polri, polisi penembak polisi di Lampung nampaknya lebih gentle dibanding Ferdy Sambo. (Tribun Jakarta/Tribun Lampung)

"Saya ini dizolimi, istri saya dilecehkan.

Dia terus nangis gitu, tidak menjelaskan hal lain," kata Mahfud MD, yang telah mengorek keterangan dari wakil Kompolnas yang hadir saat itu.

Tak hanya dari Kompolnas yang dipanggil Ferdy Sambo untuk melihat tangisannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved