Tak Hanya Desa Ketapang, Pemkab Tangerang Akan Bangun Empat Wilayah Percontohan Kawasan Pesisir
Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana akan membangun empat desa sebagai desa percontohan seperti Desa Ketapang
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana akan membangun empat desa sebagai desa percontohan seperti Desa Ketapang.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengembangkan Desa Ketapang dan Desa Kohod menjadi desa percontohan.
Sebab, kedua desa ini telah berhasil bertransformasi dari semula kumuh menjadi layak huni.
"Jadi bukan sekedar infrastruktur tapi ada lingkungan hidupnya, ke depan ada empat desa lagi yang kita bangun seperti Desa Ketapang," ujarnya saat di Atria Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Telan Rp 4,3 Miliar, Dishub Kabupaten Serang Bangun Sebanyak 287 PJU di 43 Desa, Rampung Desember
Zaki mengungkapkan bahwa empat desa itu bersebelahan dengan Desa Ketapang yakni di Desa Margamulya, Kronjo, dan Cituis.
Nantinya desa pesisir tersebut akan dibangun secara bertahap dengan mengikuti model Desa Ketapang.
"Ini nanti akan berkembang terus dibeberapa desa kawasan pesisir pantai Kabupaten Tangerang," ujarnya.
Sehingga ke depan, bukan lagi fokus pada pembangunan yang hanya sekedar infrastruktur.
Akan tetapi Pemkab Tangerang akan fokus secara keseluruhan baik itu bidang ekonomi dan lingkungan hidup.
Menurutnya dengan membangun tata kelola kawasan pesisir secara baik dengan menjadikan destinasi wisata.
Tentunya hal itu akan membuat opsi untuk masyarakat, untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai mata pencaharian bagi masyarakat setempat.
"Opsinya tentu saja akan banyak, apakah akan berdagang makanan dan minuman, hasil kerajinan tangan," kata dia.
"Maupun perekonomian yang lain, jadi nanti para keluarga nelayan ini diberikan opsi tambahan untuk mendapatkan pemasukannya," sambungnya.
Nantinya kawasan tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat.