Jenderal Andika Perkasa Pensiun Per 1 Januari 2023, Relawan Dorong Maju Capres 2024
Ketua Relawan Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragi, mendorong Jenderal Andika Perkasa mencalonkan diri sebagai calon presiden
TRIBUNBANTEN.COM - Ketua Relawan Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragi, mendorong Jenderal Andika Perkasa mencalonkan diri sebagai calon presiden.
Andika Perkasa tak lagi menjabat Panglima TNI dan akan pensiun serta menyandang status purnawirawan per 1 Januari 2023.
"Andika adalah Jenderal yang bersih, tidak dekat dengan 'arena pacuan kuda', penggalangan uang dan bukan pengurus partai politik," kata dia, dalam keterangannya pada Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Sandiaga Uno Nyatakan Siap Maju Pilpres 2024, Pengamat: Mesti Keluar dari Gerindra!
Jenderal Andika Perkasa telah melakukan serah terima jabatan Panglima TNI yang dilakukan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12) kemarin.
Jenderal Kopassus itu resmi melepas jabatannya sebagai Panglima TNI dan digantikan oleh Laksamana TNI Yudo Margono.
Secara pribadi, kata dia, Jenderal Andika Perkasa adalah sosok yang pantas untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.
Dia menilai Jenderal Andika Perkasa mempunyai kualitas kepemimpinan asli, tak dipalsukan, tak dapat dibeli dan menghormati konstitusi serta mencintai masyarakat.
"Mengapa kebanyakan orang hampir tak pernah mendengar Jenderal Andika Perkasa. Padahal kenyataannya beliau telah berkali kali menjalankan amanat tugas terhormat dan strategis di dalam menjaga pertahanan negara selama 35 tahun," ujarnya.
Untuk kepemimpinan nasional ke depan, dia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan sosok yang tegas, cerdas, dan pantas demi mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi negeri ini.
Hangatnya percakapan menjelang pergantian pemimpin nasional pada 2024. Hendrawan mengatakan, timbul kegelisahan terkait siapa di antara nama dalam bursa calon Presiden yang taat kepada konstitusi Indonesia.
“Konstitusi mengatakan tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta memajukan kesejahteraan umum. Dalam mengikuti prinsip dasar konstitusi ini bukan berarti Jenderal Andika tidak dapat bersaing di arena politik," tambahnya.
Baca juga: Presidential Threshold 20 Persen di Pemilu 2024, Pengamat: Eliminasi Jumlah Capres Berpotensi
Jenderal Andika Perkasa telah resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono, Selasa (20/12/2022) kemarin.
Kendati sudah tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Andika masih seorang perwira tinggi TNI aktif hingga akhir Desember 2022.
Nama Andika sebelumnya cukup santer terdengar di dalam kancah politik.
Di berbagai survei yang dilakukan lembaga survei, elektabilitas Andika cukup lumayan.
Survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022, menunjukkan, elektabilitas Andika mencapai 2 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan politikus PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani yang hanya memperoleh 0,6 persen saat itu.
Hal senada juga terlihat berdasarkan survei Indopol yang dilakukan pada 24 Juni-1 Juli 2022.
Elektabilitas Andika mencapai 2,76 persen, jauh melesat dibandingkan survei yang sama yang dilangsungkan sebelumnya.
Saat itu, elektabilitas Andika masih 0,57 persen.
Tak hanya di survei.
Menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono bahkan sempat masuk ke dalam bursa bakal calon presiden yang akan diusung Partai Nasdem.
Nama Andika bersanding dengan dua nama besar lainnya, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Meski belakangan partai besutan Surya Paloh itu memutuskan mengusung Anies sebagai bakal capres bersama dua partai politik lainnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Baca juga: Indeks Kerawanan Pemilu 2024, Banten Masuk Kategori Rawan Sedang
Kemana Andika setelah pensiun?
Melihat namanya yang masuk bursa, Andika memandang bahwa hal itu merupakan sebuah bentuk kepercayaan publik terhadap dirinya secara pribadi, maupun institusi.
Ketika bertandang ke Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Mei 2022, Andika saat itu menyatakan bahwa dirinya masih fokus menjalankan tugasnya sebagai panglima TNI.
Meski demikian upaya mendukung Andika untuk terjun ke dunia politik tetap berjalan.
Bahkan, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia atau Pendekar Indonesia, mendorong dirinya untuk mencalonkan diri sebagai capres.
Ketua Pendekar Indonesia Hendrawan Saragi menilai, Andika merupakan sosok yang tegas, cerdas dan pantas.
Baca juga: Segera Pelajari, Ini Kisi-kisi Tes Tulis Seleksi Anggota PPS Pemilu 2024
Selain itu, Andika juga dinilai memiliki perhatian tinggi kepada prajurit. Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama
Ari Junaedi menilai, Andika lebih tepat mendampingi Anies, apabila jadi dicalonkan sebagai capres di Pilpres 2024, ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sosok Andika dipandang dapat melengkapi Anies yang lekat dengan citra politik identitas dan sarat dengan label antitesis Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Andika juga dipandang dapat menjadi sosok "kuda hitam" sebagai capres apabila parpol deadlock menentukan calon karena persoalan konflik internal.
Menanggapi langkahnya setelah pensiun, Andika menyatakan bahwa dirinya masih ingin tetap produktif, karena faktor usia yang menurutnya, masih muda.
"Kalau harus produktif, harus. Karena kita kan masih muda," kata Andika Perkasa usai melepas Satgas Mantime Task Force TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL di Markas Kolinlamik, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/12/2022) sore.
Andika pun kembali menegaskan hal tersebut saat ditanya rencananya setelah pensiun usai menyerahkan jabatan ke Yudo Margono, kemarin.
"Saya pensiun nanti mulai 1 Januari 2023, walaupun sekarang serah terima, tapi sesuai dengan peraturan yang berlaku baru 1 Januari. Apa yang saya lakukan? Ya nanti saja setelah saya pensiun, kita ketemu lagi," kata Andika kepada awak media.
Saat ditanya soal rencana karier di dunia politik, termasuk bila ditawari kursi menteri oleh Presiden Jokowi, Andika masih bungkam.
"Ah, nanti saja Mas, nanti saja," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenderal Andika Perkasa Akan Tentukan Langkah Setelah 1 Januari 2023"
