Pemkab Lebak Ingin Pembangunan Stasiun Rangkasbitung Bisa Angkat Unsur Baduy dan Kearifan Lokal

Pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap II akan dilakukan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Nurandi
Lalu lalang penumpang kereta api di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak pada malam hari. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pembangunan Stasiun Rangkasbitung tahap II akan dilakukan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini.

Untuk merampungkan pembangunannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, sudah melakukan pembahasan bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub di Aula Pemkab Lebak, pada, Rabu (22/2/2023).

Pembangunan Stasiun Rangkasbitung menelan anggaran sebesar 285 miliar, untuk pembangunan tahun ini hingga 2024.

Dalam pembahasan pembangunan Stasiun Rangkasbitung, Asisten Daerah (Asda) 2 Kabupaten Lebak Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Ajis Suhendi mengatakan, pembangunan Stasiun Rangkasbitung harus bisa mengangkat kearifan lokal budaya Lebak, seperti Baduy.

"Jadi saya mengusulkan harus bisa mengangkat budaya lokal, baik itu bentuk dan ornamennya misalnya ada Leuit Baduy dan Batik Lebak," katanya saat ditemui TribunBanten.com di Aula Pemkab Lebak, Rabu (22/2/2023).

Pembangunan Stasiun Rangkasbitung tidak akan merubah bangunan lamanya, mengingat stasiun ini menjadi bangunan cagar budaya.

Desain dan Konsep bangunan Stasiun Rangkasbitung akan disesuaikan, dalam menunjang keberadaan tempat di sekitarnya.

"Keberadaan stasiun ini bisa kita tunjang secara optimal, karena ini satu kesatuan dengan pasar dan terminal. Hal itu menjadikan landmark nya Rangkasbitung," ujarnya.

Ajis melanjutkan, Stasiun Rangkasbitung selain sebaga moda transportasi akan menjadi daya tarik bagi banyak orang.

"Pastinya UMKM kita juga, konten lokal dan kearifan lokal bisa diangkat di sini. Menunjukkan kekhasan kita tentang Kabupaten Lebak," katanya.

"Tadi juga ada beberapa usulan, pastinya stasiun akan menjadi daya tarik banyak orang," sambungan.

Sementara Kasi Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, Alexander Reinhard mengatakan, Stasiun Rangkasbitung bisa menampung ribuan penumpang.

"Tentunya bisa menampung 85 ribu, karena konsepnya hampir sama dengan Stasiun Jatinegara," katanya saat berada di Aula Multatuli.

Dirinya menambahkan, pembangunan stasiun akan berjalan dengan lancar dalam mendukung lancarnya moda transportasi di Banten.

"Karena Stasiun Rangkasbitung ini, menjadi stasiun pemberhentian terakhir, dan keberadaannya untuk mendukung reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved