Komnas PA Banten akan Dampingi Anak Yatim Piatu di Kota Serang Korban Kekerasan Seksual

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Banten angkat bicara soal kasus kekerasan seksual yang dialami AS (14).

AS merupakan anak yatim piatu asal Kota Serang yang saat ini menjadi korban kekerasan seksual.

Perempuan di bawah umur itu direnggut kesuciannya oleh pria berinisial SB atau yang akrab dikenal Ase.

Ase membawa pergi AS ke Lampung dengan iming-iming akan memberikan pekerjaan.

Baca juga: Diiming-imingi Pekerjaan di Lampung, Anak Yatim Piatu di Kota Serang Jadi Korban Pelecehan Seksual

Namun ketika berada di Lampung, Ase justru melakukan dugaan tindak pidana kekerasan seksual terhadap AS.

Ketua Komnas Anak Provinsi Banten, Hendry Gunawan menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan salah satu relawan yang menangani kasus yang dialami AS.

"KarenaTKP nya di Lampung, ini akan kami komunikasikan dengan Komnas Lampung agar dilaporkan ke Polda Lampung," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (22/2/2023).

Namun diakuinya, pihaknya baru mendapatkan informasi sementara dari sisi relawan.

Sehingga pihaknya akan menemui korban untuk mengetahui lebih detail mengenai korban.

"Karena kita perlu data korban dan keluarga korban," katanya.

Kemudian terkait pihak keluarga yang terkendala biaya untuk melaporkan insiden tersrbut ke pihak kepolisian.

Mengingat bahwa TKP berada di Lampung, sehingga mengharuskan korban melapor ke Polres atau Polda Lampung.

Pihaknya akan mendorong dinas terkait untuk bisa memfasilitasi korban.

"Kalau dari sisi anggaran, bisa di suport langsung oleh negara baik itu dari Dinsos atau DP3AKB Kota Serang. Terakhir kita komunikasi dengan Baznas untuk penguatan sisi operasional," ungkapnya.

Baca juga: Remaja Laki-laki Penyandang Disabilitas Jadi Korban Pelecehan Kakek 2 Istri, Ini Modus Pelaku

Disampaikan Hendry, terkait kasus ini pihaknya akan segera melakukan pendampingan terhadap korban.

"Kita nyari data dan karena kita belum ketemu dengan korban. Kita akan mendampingi dan segera mengagendakan bertemu dengan korban," ungkapnya.