Anak Pejabat Pajak Aniaya Putra Petinggi GP Ansor: Gak Takut Gue Anak Orang Mati

Sebuah video menunjukkan detik-detik pengemudi Rubicon, Mario Dandy Satriyo, menghajar korban David, anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor

Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Pelaku tindak kekerasan (MDS) di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Trending, siapa Mario Dandy Satriyo? Pengemudi Rubicon, tersangka penganiayaan anak petinggi GP Ansor, bapaknya pejabat DJP. 

TRIBUNBANTEN.COM - Sebuah video menunjukkan detik-detik pengemudi Rubicon, Mario Dandy Satriyo, menghajar korban David, anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor hingga koma.

Mario yang merupakan anak dari seorang pegawai pajak di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tampak menendang dan memukul David yang sudah tidak berdaya.

Meskipun korban David sudah terkapar di jalanan, Mario masih saja menendang dan memukul korban.

Dalam video berdurasi 57 detik yang viral di media sosial, Mario terlihat dua kali melancarkan tendangan ke bagian kepala korban.

Selain itu, Mario juga sempat menginjak dan memukul David di bagian kepala.

Baca juga: Rafael Alun Trisambodo Ayah Mario Dandy Dicopot, Berikut Profil Pejabat Pajak Berharta Rp 56 M

Mirisnya, dalam aksi kejamnya tersebut, Mario sempat melontarkan perkataan bernada arogan.

Mario tidak takut jika aksinya dilaporkan ke polisi.

Bahkan, lebih sadis lagi putra dari pejabat Ditjen Pajak tersebut mengaku tidak takut jika aksi kekerasannya itu sampai membuat orang lain meninggal dunia.

"Enggak takut gue anak orang mati, lapor lapor…," kata Mario Dandy Satriyo di saat menghajar korban David dalam rekaman video.

Akibat penganiayaan tersebut, David yang berusia 17 tahun tersebut mengalami luka serius.

Bahkan, korban sempat koma selama beberapa hari dan hingga artikel ini ditayangkan masih dirawat di ruang ICU rumah sakit.

Juru bicara keluarga David, M Rustam Hamala, mengungkapkan kondisi David setelah dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu.

Menurut Rustam, setelah tiga hari koma dirawat di Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau, kondisi David mulai menunjukkan ada kemajuan.

M Rustam menyebut David sudah bisa menggerakkan anggota badannya. Selain itu, David juga sempat batuk.

"Kondisi D sampai saat ini belum sepenuhnya sadar, namun ia sudah menunjukkan proses menggerakkan anggota badan dan batuk," kata Rustam dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/2).

Baca juga: UPDATE Kasus Anak Pejabat Pajak: Rafael Alun Dicopot, Korban Masih Belum Sadar di RS

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved