Pembunuhan Kades di Serang

Gandeng Ahli, Polisi Bakal Usut Tuntas Tewasnya Kades dengan Suntikan Sidiadryl Diphenhydramine

Gandeng ahli, polisi bakal usut tuntas tewasnya Kades Padarincang lewat suntikan injeksi Sidiadryl Diphenhydramine

|
Editor: Siti Nurul Hamidah
Kolase TribunBanten.com/sehatq.com
Gandeng ahli, polisi bakal usut tuntas tewasnya Kades Padarincang lewat suntikan injeksi Sidiadryl Diphenhydramine 

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Gandeng ahli, polisi bakal usut tuntas tewasnya Kades Padarincang lewat suntikan injeksi Sidiadryl Diphenhydramine.

Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiadryl Diphenhydramine.

Sidiadryl Diphenhydramine digunakan pegawai RSUD Banten berinisial S untuk menyuntik Salamunasir, Kepala Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, hingga tewas.

"Kami sudah bersurat ke ahli agar mengecek kandungan itu (Sidiadryl Diphenhydramine ) nanti mereka yang menjelaskan,"kata Waka Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Mengenal Sidiadryl Diphenhydramine , Obat yang Disuntikan ke Kades di Serang hingga Tewas

Menurut Hujra, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Salamunasir, karena masih menunggu hasil autopsi tim forensik.

"Korban memang sudah diautopsi, tapi untuk hasil nya butuh waktu," ungkapnya.

Kini S sudah ditetapkan sebagai tersangka, setelah menjalani pemeriksaan selama satu hari.

S diamankan di RSUD Banten, saat mengantarkan Salamunasir menjalani perawatan medis.

Hujra menjelaskan, setelah korban mengalami sesak nafas usai disuntik, pelaku turut membawa korban ke RSUD Banten.

"Saat di rumah sakit kebetulan yang diduga pelaku masih berada di RS, pada saat itu juga diamankan," pungkasnya.

Sosok Salamunasir Menurut Masyarakat

Warga Desa Curug Goong Padarincang mengungkap sosok dan sepak terjang Salamunasir memimpin desa.

Agus Sabihis, warga sekitar, mengatakan Salamunasir baru satu tahun menjabat sebagai kepala desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Pada 2021, Salamunasir terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Dia terpilih setelah menumbangkan Kepala Desa Petahana, Tamami.

Meskipun baru menjabat, tetapi Salamunasir sudah membawa perubahan di desa.

Selain itu, Salamunasir dikenal dekat dengan masyarakat. Ia juga aktif mengikuti pengajian bulanan.

"Ini periode pertama menjadi lurah, baru satu tahun. Selama memimpin baik, ramah ke warga, aktif di masyarakat, pengajian ada," kata Agus Sabihis, warga sekitar kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).

Sebelum menjadi kepala desa, Salamunasir menjabat sebagai Sekretaris Desa Curug Goong. Hal ini yang membuat dia dekat dengan masyarakat.

Sabihi tak pernah menyangka, pria yang akrab disebut Jaro Nana itu meninggal dibunuh oleh Mantri S.

Padahal yang dia tahu, Jaro Nana dan Mantri S tak pernah ada pertikaian. Bahkan keduanya, jarang bertemu dan tidak akrab.

"Saya kaget, dengar lurah meninggal dunia. Karena dia kan sehat-sehat saja, sebelum meninggal menghadiri berbagai acara juga," jelasnya.

Sementara Ketua RT Desa Curug Goong, Bahraen mengatakan, gaya kepemimpinan Salamunasir berbeda dengan kepala desa sebelumnya.

"Selama memimpin dia mah terbuka terus ke masyarakat," katanya.

Baca juga: RSUD Banten Umumkan Hasil Identifikasi Jasad Kades Curug Goong: Ditemukan Luka Titik di Punggung

"Pak kades mah aktif di masyarakat," ujar warga Desa Curug Goong, Agus Sabihis kepada TribunBanten.com, Senin (13/2/2023).

Agus Sabihis mengaku kaget dan tidak menyangka Salamunasir yang baru menjabat kepala desa selama satu tahun tewas ditusuk jarum.

"Saya kaget pas dikasih kabar istri. Saya enggak percaya, karena pak kades enggak sakit," ungkapnya.

Sebelum tewas, kata dia, Salamuansir sempat dua kali menghadiri kegiatan seremonial.

Kegiatan pertama yakni, panen raya Kedelai di Kecamatan Padarincang, bersama Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, pada Kamis (9/3/2023).

Kegiatan kedua yakni, acara ikhtifalan atau pelulusan murid Madrasah Raudhatun Najah, di Desa Curug Goong, pada Jumat (10/3/2023).

"Kemarin juga menghadiri panen kacang kedelai sama pembukaan ikhtifalan," kata dia.

Rumah Salamunasir di Kampung Sukamanah, RT 04, RW 02, Desa Curug Goong, Kabupaten Serang, Banten, terlihat sepi.

Rumah berwarna oranye tersebut merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) penusukan jarum suntik, yang dilakukan oleh mantri S kepada Salamunasir.

Kronologi: Ditusuk Jarum Suntik

Insiden itu bermula saat pelaku penusukan berinisial S, mendatangi kediaman korban di Kampung Sukamanah. 

Namun, saat itu korban sedang ada tidak ada di rumah.

Kemudian pelaku meminta istri korban menelpon Salamunasir.

Tak lama setelah itu, Salamunasir datang ke rumah.

Kemudian korban dan S terlibat cekcok.

Setelah sempat terjadi cekcok atau adu mulut, S menikam punggung korban menggunakan jarum suntik hingga pingsan.

Diduga cairan dalam jarum suntik tersebut adalah sejenis cairan berbahaya untuk tubuh yang menyebabkan kematian.

Baca juga: Cairan dalam Jarum Suntik pada Dugaan Pembunuhan Kades di Padarincang Masih Didalami Polisi

Rekan kepala desa bernama Muhaemin langsung membawa korban ke Puskesmas Padarincang.

Namun kemudian dilarikan ke RSUD Banten.

Namun, Salamunasir diduga tewas dalam perjalanan menuju RSUD Banten, usai ditusuk menggunakan jarum suntik oleh pria bernama S.

Camat Padrincang, Agus Saepudin, membenarkan pembunuhan itu.

Pasca pembunuhan, kata dia, korban dibawa ke RSUD Banten untuk diautopsi

"Jenazah masih diautopsi di rumah sakit," ujarnya

Kini kasus ditangani aparat Polresta Serang Kota

Sosok Pelaku

Terduga pelaku pembunuhan Kepala Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, berinisial S berprofesi sebagai mantri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, TribunBanten.com, S juga bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. S memiliki seroang istri berinisial NN. 

"Pelaku adalah mantri di RSUD Banten," kata Camat Padarincang, Agus Saepudin, Minggu (12/3/2023).

Hal itu juga dibenarkan oleh masyarakat di Desa Curug Goong.

Bahraen, Ketua RT Desa Curug Goong mengatakan, pelaku membuka praktek pengobatan di Kampung Sukaraja.

"Dia (pelaku) buka praktek di rumahnya, dia warga kampung Sukaraja, kalau tugasnya mah di RSUD Banten," ungkap Bahraen.

Menurut Bahraen, warga banyak yang berobat ke tempat praktek milik pelaku.

Bahkan tempat praktek tersebut selalu dipenuhi masyarakat.

"Banyak masyarakat yang berobat ke sana," jelasnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved