Tetapkan Puasa 1 Ramadan Mulai Jumat, Berikut Enam Fakta Abuya Muhtadi Cidahu: Pernah Tolak HTI
Berikut ini lima fakta Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani alias Abuya Muhtadi.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini enam fakta Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani alias Abuya Muhtadi.
Abuya Muhtadi menjadi perbincangan setelah menetapkan 1 Ramadan 1444 H/2023 jatuh pada Jumat 24 Maret 2023
Baca juga: Abuya Muhtadi Cidahu Tetapkan 1 Ramadan pada Jumat 24 Maret dan Idul Fitri pada Minggu 30 April 2023
Siapa Abuya Muhtadi?
Profil
Berdasarkan penelusuran TribunBanten.com, Abuya Muhtadi adalah ulama kharismatik dan mufti syafi'iyyah dari Banten.
Abuya Muhtadi lahir dari pasangan Abuya Muhammad Dimyathi Bin Muhammad Amin al-Bantani dan Nyai Hajjah Asma' Binti K.H. 'Abdul Halim al-Makky.
Diketahui, Abuya Muhammad Dimyathi Bin Muhammad Amin al-Bantani adalah pendiri Pondok Pesantren Roudotul Ulum, Cidahu, Pandeglang.
Abuya Muhtadi lahir di Cadasari, Pandeglang pada 26 Desember 1953.
Tetapkan Puasa 1 Ramadan pada Jumat
KH Abuya Muhtadi, ulama ternama Banten menetapkan pada hari Jumat 24 Maret 2023 sebagai 1 Ramadan 1444 Hijriah.
Abuya Muhtadi meyakini waktu magrib pada malam Kamis menunjukkan tinggi hilal 8 derajat.
Perhitungannya berdasarkan istikmal atau menyempurnakan hitungan hari pada bulan Syaban dari 29 hari menjadi 30 hari.
Sedangkan, pada metode 21 drajat, waktu magrib jatuh pada Jumat.
Sekretaris Pribadi KH Abuya Muhtadi Cidahu, Nazaruddin membenarkan hal tersebut.
Sehingga Abuya Muhtadi akan memulai puasa pada hari Jumat.
Baca juga: Abuya Muhtadi Cidahu Tetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada Hari Jumat 24 Maret 2023
"Itu berdasarkan hasil hitungan ihtiyath dan istikmal," kata Nazaruddin kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Selain menetapkan 1 Ramadan, pimpinan pondok pesantren Roudotul Ulum, Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang ini juga menetapkan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 hijriah.
"Kalau idul Fitri jatuh pada hari Minggu (30 April 2023)," ujarnya.
Menurut Nazaruddin, penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri tersebut juga sesuai dengan hitungan kalender Nusantara Aji Saka yaitu aboge tahun HA 1956.
"Perbedaan penetapan awal Ramadan ini jangan dijadikan masalah. Karena semua pihak punya hitungan masing-masing berdasarkan hisab," pungkasnya.
Dekat dengan Tokoh Nasional
Sebagai seorang ulama, Abuya Muhtadi dekat dengan sejumlah tokoh nasional.
Pada Januari 2023 lalu, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Indonesia TGB HM Zainul Majdi bertemu dengan Abuya Muhtadi saat mengunjungi Banten.
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu mengaji kitab hadis kepada Abuya Muhtadi.
Pada pertemuan ini, TGB sempat bercerita kisah dari Sang Kakek TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tentang sosok KH Dimyati yang juga ayah dari Abuya Muhtadi.
Dari cerita kedua ulama beda generasi ini diketahui bila Kakek TGB dan ayah Abuya Muhtadi memiliki hubungan yang dekat. Keduanya kerap berkirim surat.

Nyatakan Dukungan Sandiaga Uno Sebagai Capres 2024
Jauh sebelumnya, yaitu pada Mei 2022, Abuya Muhtadi menyampaikan dukungan kepada Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Dia memimpin ratusan ulama, habib, dan pemuda Islam yang tergabung dalam Ijtima Ulama Banten.
“Saya mohon Pak Sandiaga maju, jangan mundur. Saya mengajak umat Islam se-Indonesia untuk memilih Pak Sandiaga jadi presiden 2024,” ujar Abuya Muhtadi Dimyathi di Gedung Sagara Lugina, Serang, Banten, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Momen Ulama Banten Abuya Muhtadi Teteskan Air Mata Pimpin Doa untuk Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Tolak HTI dan FPI
Abuya Muhtadi adalah salah seorang ulama yang menolak HTI dan FPI.
Abuya Muhtadi menyatakan fatwa tentang Pancasila, HTI, dan ormas sejenisnya
Seperti dilansir laman NU.or.id, Abuya Muhtadi menyatakan, HTI adalah ormas Islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara.
"Yang bertanda tangan di bawah ini saya Abuya Muhtadi Dimyati menyatakan dengan sesungguh-sungguhnya bahwa HTI adalah ormas islam dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasr negara. Perbuatan tersebut salah satu macam dari pemberontakan, padahal memberontak negara itu dosa besar, maka dari itu HTI haram hukumnya dalam berbagai keadaan,"
Bimbing Penganut Aliran Sesat
Abuya Muhtadi pernah membimbing para penganut aliran sesat.
Sebanyak 16 pengikut aliran sesat Hakekok Balakasuta dibimbing Abuya Muhtadi
Sebelum dilepas, Abuya Muhtadi sempat memberikan ceramah.

Lalu, anggota aliran Hakekok Balakasuta itu mendengarkan secara khusuk sehingga akhirnya menangis mendengarkan ceramah.
Mereka menundukkan kepala seraya mengangkat kedua tangan bersungguh-sungguh memanjatkan doa kepada sang pencipta.
Usai menerima siraman rohani, para pengikut dibawa ke dalam mobil mini bus milik Dinsos Kabupaten Pandeglang diantar kembali ke tempat asal yang berada di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Curug Leuwi Bumi, Wisata Air Terjun Hits di Banten: Ini Alamat, Lokasi dan HTMnya |
![]() |
---|
Profil dan Sosok Gahar Komjen Pol Suyudi yang Digadang akan Jadi Kapolri, Jago Main Debus |
![]() |
---|
Siapkan Anggaran Rp800 Juta, Pemkab Pandeglang Bakal Beri Bantuan Laptop untuk 40 Sekolah TK Negeri |
![]() |
---|
25 Titik Jalan Rusak di Pandeglang Ditangani melalui Program Bang Andra, Wabup Iing : Alhamdulillah |
![]() |
---|
Mie Gacoan di Pandeglang Terancam Ditutup, Usai Satpol-PP Layangkan SP-2 : Begini Duduk Perkaranya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.