Diduga Potong Gaji Anggota PPK dan PPS, KPU Lebak Didemo Mahasiswa
Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala) melakukan aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak, Jumat (31/3/2023).
Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Lebak (Imala), melakukan aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak, Jumat (31/3/2023).
Aksi itu dilakukan lantaran adanya dugaan pemotongan gaji, dari badan Ad-Hoc atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS),
Ketua Umum Pengurus Pusat Imala, Aswari mengatakan, demo untuk menindaklanjuti soal dugaan pemotongan gaji badan Ad-Hoc sebesar 5 persen.
"Kami di sini untuk meminta, penjelasan KPU Lebak terkait pemungutan pajak yang tak mendasar," katanya saat berada di lokasi aksi, Jumat (31/3/2023).
Aswari juga meminta kepada aparat terkait untuk memeriksa KPU Lebak.
"Meminta Lembaga Terkait, Kejari, Polres, DKPP, Bawaslu, untuk mengusut tuntas dugaan Pungli dan Mal Administrasi," ujarnya.
Selain itu, dalam aksinya, Aswari juga mengembalikan secara transparan potongan honor Badan Ad-Hoc yang telah dipungut.
Baca juga: Dalih Dikenakan Pajak, Imala Tuding KPU Lebak Diduga Tilep Duit Gaji PPK dan PPS
"Jadi kami meminta KPU Lebak untuk melakukan permohonan maaf kepada Badan Ad-Hoc," katanya.
Sementara, Koordinator Aksi, Muntadir mengungkapkan, aksi tersebut sekaligus meminta agar KPU Lebak untuk meminta maaf kepada masyarakat.
"Masyarakat di sini, terkhusus kepada Badan Ad-Hoc bahwa KPU Lebak telah melakukan tindakan yang keliru," katanya saat berada di depan Kantor KPU Lebak.
Dirinya berharap, agar KPU Lebak melakukan permohonan maaf kepada masyarakat.
"Kami pastikan akan terus bersuara sampai tuntas," ucapnya.
Dari pantauan TribunBanten.com di lapangan, aksi berjalan damai, dan mahasiswa kembali melakukan audiensi di kantor KPU Lebak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.