Anggota Polda Banten Tewas

Tangisan Ibu Bripda DK Pecah saat Lihat Tubuh Sang Anak Bersimbah Darah

Marniati menangis histeris melihat anaknya, Bripda DK yang merupakan anggota Polda Banten tergeletak bersimbah darah di atas tempat tidur.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid
Engkos Kosasih/TribunBanten.com
Suasana rumah Bripda DK anggota Polda Banten di Marniati menangis histeris melihat anaknya, Bripda DK yang merupakan anggota Polda Banten tergeletak bersimbah darah di atas tempat tidur. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Komplek Griya Baladika RT 003, RW 015, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang seketika geger.

Teriakan minta tolong dari Marniati (50) ibunda Bripda DK mengundang kerumunan warga yang mendengar. Yitno adalah orang yang pertama kali mendatangi sumber teriakan.

Saat itu, Yitno melihat Marniati menangis histeris melihat anaknya, Bripda DK yang merupakan anggota Polda Banten tergeletak bersimbah darah di atas tempat tidur.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Tewasnya Brida DK, Sempat Sahur hingga Terdengar Suara Ledakan Senjata Api

Yitno yang melihat itu turut panik dan menghubungi ketua RT bernama Dalail. Tak lama setelah itu, Dalail tiba di kediaman Marniati.

Dalam kepanikan tersebut mereka meminta tolong kepada Wulan untuk membawa ambulans, ke kediaman Beripda DK.

"Saat itu saya ditelpon disuruh membawa ambulans untuk membawa almarhum ke rumah sakit," kata Wulan tetangga korban saat ditemui di rumah duka, Jumat (31/3/2023).

Menurut Wulan, ibu korban masih mendengar suara rintihan dari Bripda DK yang tertembak senjata api Laras panjang jenis SS1 V2 di bagian dada kiri.

Senjata tersebut merupakan iventaris Dinas milik Polda Banten.

"Ibu korban masih mendengar suara alhamarhum 'hrekhrek' makanya menghubungi saya disuruh bawa ambulan, untuk membawa korban semoga bisa di selamatkan," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Tetangga Bripda DK, Kaget Dengar Tembakan Senjata Api, Suaranya Mirip Ledakan Pintu Dibuka

Wulan menjelaskan, ibu korban juga sempat memindahkan tubuh Bripda DK. Namun, nahas saat itu juga DK menghembuskan nafas terakhir.

"Saat saya tiba di lokasi, tubuh ibu korban dipenuhi darah. Saat itu tubuh korban miring di atas kasur dengan kondisi senjata ada di belakang korban," ujarnya.

Wulan menceriakan, kondisi ibu korban kala itu. Kata dia, ibu korban tidak henti-henti menangis melihat anaknya.

"Kami juga panik, kaget, tidak menyangka. Itu mah semua panik melihat almarhum seperti itu," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved