Anggota Polda Banten Tewas

Fakta-fakta Anggota Polda Banten Tewas di Rumahnya, Badan Bergerak saat Ditemukan, Ada Luka Tembak

Berikut fakta-fakta meninggalnya Anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripda DK (21). Diduga tembakan diri dengan senjata api laras panjang jenis SS1 V2

Engkos Kosasih/TribunBanten.com
Marniati menangis histeris melihat anaknya, Bripda DK yang merupakan anggota Polda Banten tergeletak bersimbah darah di atas tempat tidur. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut fakta-fakta meninggalnya Anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripda DK (21).

Diberitakan sebelumnya, Bripda DK ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, Jumat (31/3/2023)

Rumah Bribda DK terletak di Griya Baladika Asri RT 003, RW 015, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.

Baca juga: Detik-detik Anggota Polda Banten Tewas di Rumahnya, Warga Dikagetkan dengan Suara Ledakan Senjata

Diduga Bripda DK meninggal dunia dengan cara mengakhiri hidup menggunakan senjata api sekira pukul 05.30 pagi WIB.

Korban disebut tertembak senjata api laras panjang jenis SS1 V2, yang merupakan iventaris Dinas milik Polda Banten.

Jasad Ditemukan Sang Ibu

Ibu korban, M mengatakan peristiwa ini bermula ketika ia dan sang putrahendak melaksanakan sahur.

M sempat membangunkan DK juga untuk sahur.

DK lalu keluar kamar melaksanakan sahur, namun hanya meminum air putih saja, lalu masuk ke kamar kembali.

Kemudian, sekitar pukul 05.30 WIB, M mendengar suara letusan sebanyak 1 kali.

Anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripda DK (21) tewas di ujung senjata api Laras panjang jenis SS1 V2, Jumat (31/3/2023) pagi.
Anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripda DK (21) tewas di ujung senjata api Laras panjang jenis SS1 V2, Jumat (31/3/2023) pagi. (Engkos Kosasih/TribunBanten.com)

Baca juga: Kronologi Personel Ditsamapta Polda Banten Tewas di Rumahnya dengan Luka Tembak di Dada Kiri

M mengira suara tersebut adalah suara petasan.

Namun kemudian M mengecek ke dalam kamar DK, dan didapatinya DK terlentang meniduri senjata api laras panjang usai tertembak.

M berteriak histeris dan meminta tolong, serta sempat memindahkan korban DK dari atas tempat tidur, ke bawah samping tempat tidur karena melihat korban masih bergerak.

M kemudian melaporkan kejadian tersebut ke ayah korban, DA, yang sedang berjualan buah-buahan di depan komplek.

DA lalu melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Taktakan.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved