18 Badak Jawa di Ujung Kulon Pandeglang Menghilang, Tiga Ekor Ditemukan Mati Tak Wajar

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 18 Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten diduga menghilang sejak tahun 2019.

Hal itu diungkapkan oleh Yayasan Auriga Nusantara, dari hasil investigasi yang disusun berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak tahun 2022-2023. 

Dalam hasil investigasi tersebut, Yayasan Auriga Nusantara juga menemukan tiga dari 18 individu Badak Jawa di Ujung Kulon mati tak wajar.

Staf Perlindungan Spesies, Direktorat Kehutanan, Auriga Nusantara Riszki Is Hardianto mengatakan, dari rekaman kamera deteksi yang dipasang di TNUK, hanya merekam kurang dari 60 individu Badak Jawa pada tahun 2020.

"Padahal pada 2018 terekam 63 individu," kata Riszki saat dihubungi TribunBanten.com melalui sambungan telpon, Selasa (11/4/2023).

Menurut Riszki, rekaman itu membantah klaim Balai TNUK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang jumlah populasi Badak Jawa yang selalu meningkat.

Riszki mengklaim, Balai TNUK dan KLHK menyebut pada tahun 2021, populasi Badak Jawa di Ujung Kulon mencapai 75 individu.

"Mereka mengumumkan jumlah populasi yang selalu meningkat. Tapi, tidak terekamnya 18 individu Badak sejak 2019, tidak ada informasi mengenai hal ini diumumkan ke publik," jelasnya.

Riszki menduga, hilangnya 18 individu Badak Jawa di Ujung Kulon karena perburan liar yang tampaknya sedang menggila di Ujung Kulon.

Indikasi itu, karena telah ditemukannya Badak Jawa bernama Samson mati pada tahun 2018, dengan kondisi tengkorak kepala berlubang.

Meski demikian, rentetan kematian badak jawa tersebut tidak pernah diusut tuntas.

Padahal, sejak 2012 terdapat setidaknya 11 kematian badak Jawa di Ujung Kulon.