Kisah Guru Disabilitas di Lebak, Tak Pernah Lelah Mendidik dan Menginspirasi selama Hampir 30 Tahun

Euis Yuni Nurbania, guru di Lebak, menceritakan pengalaman mengajar anak-anak disabilitas.

Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
nurandi
Euis Yunia Nurbania guru di SKh 01 Kabupaten Lebak, Selasa (2/5/2023). Euis Yuni Nurbania, guru di Lebak, menceritakan pengalaman mengajar anak-anak disabilitas. Euis Yuni Nurbania hampir 30 tahun mengajar anak-anak disabilitas. Kini, dia tercatat sebagai guru di Sekolah Khusus (SKh) 1 Kabupaten Lebak. Meskipun telah puluhan tahun mengajar, namun dia tak pernah lelah mendidik dan menginspirasi. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Euis Yuni Nurbania, guru di Lebak, menceritakan pengalaman mengajar anak-anak disabilitas.

Euis Yuni Nurbania hampir 30 tahun mengajar anak-anak disabilitas.

Kini, dia tercatat sebagai guru di Sekolah Khusus (SKh) 1 Kabupaten Lebak.

Meskipun telah puluhan tahun mengajar, namun dia tak pernah lelah mendidik dan menginspirasi.

"Jadi perjalanannya panjang, diangkat jadi guru itu tahun 1993. Jadi pada tahun itu saya mengajar jauh di daerah Labuan, Kabupaten Pandeglang," kata dia kepada TribunBanten.com saat berada di kantornya, Selasa (2/5/2023).

Semula, dia mengajar di SLB Bahari Labuan.

Setelah itu, dia pindah ke kota kelahirannya di Rangkasbitung, yang akhirnya ia bisa mengajar di SKh 2 Kabupaten Lebak.

"Setelah itu saya dipindahkan, karena diminta oleh Pemkab Lebak, jadi pertama kali saya ngajar di SLB Pembina yang sekarang menjadi SKh 02 Lebak," ujarnya.

Euis Yunia Nurbania yang lahir pada 13 Desember 1967 lalu, memilih jadi guru Disabilitas karena rasa peduli dan jiwa sosialnya, yang akhirnya mentakdirkan dirinya mengabdi selama 29 tahun.

Pada umurnya yang sudah menginjak 56 tahun, Euis masih aktif mengajar dan menginspirasi banyak orang.

Dalam perjalanannya, Euis juga meraih penghargaan pada tahun 2007 sebagai Guru Berdedikasi
selain itu Euis juga, meraih penghargaan lagi, tepatnya pada tahun 2016 sebagai Kepala Sekolah berprestasi dan berdedikasi.

Baca juga: Remaja Laki-laki Penyandang Disabilitas Jadi Korban Pelecehan Kakek 2 Istri, Ini Modus Pelaku

"Jadi selama ngajar di SKh ini, rasanya campur-campur bahagia dan sedih yah, melihat anak-anak dengan kondisi seperti itu," katanya.

Euis mengungkapkan banyak suka duka saat mengajar ke anak-anak yang berada di sekolah khusus yang amat berbeda dengan sekolah reguler seperti biasanya.

"Kalau di sekolah reguler kan anak-anak sudah jadi apa ya, jadi ketika mereka mengakui kita sebagai gurunya dan inget ke gurunya, rasanya bangga sekali," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved