Di Sebelah Panglima TNI Yudo Margono, Megawati Izin Ungkap Strategi Tumpas KKB Papua: Boleh to Pak?
Penerjunan beberapa batalyon ke Papua menurutnya bisa sebagai detterence, atau penggentaran.
TRIBUNBANTEN.COM - Megawati Soekarnoputri mengungkap strateginya untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Megawati mengungkap itu dalam acara peresmian dan pengukuhan Komandan KRI Bung Karno-369 di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Sabtu (3/6/2023).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono duduk di sebelah Megawati.
Baca juga: Terungkap Isi Surat Terbuka Denny Indrayana kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
"Kalau saya masih komandan, boleh to pak ngomong?" kata Megawati sembari menatap ke Panglima TNI Yudo Margono, dikutip dari akun YouTube KompasTV berjudul "Saat Megawati Izin Panglima TNI Bicara Soal Penanganan Konflik Papua: Boleh Toh Pak Ngomong?".
Strategi Megawati tersebut adalah mengirimkan beberapa batalyon pasukan untuk memberikan efek gentar.
"Saya lihat yang maju ke Papua ini, saya terus bilang kalau saya masih komandan, saya turunkan di sana berapa batalyon," kata Megawati, melansir dari Tribunnews, Sabtu (4/6/2023).
Penerjunan beberapa batalyon ke Papua menurutnya bisa sebagai detterence, atau penggentaran.
Strategi ini dimaksudkan untuk mencegah musuh mengambil tindakan yang belum dimulai atau mencegah musuh melakukan sesuatu.
"Kenapa, itu kan detterence, saya aja ngerti detterence," ucap Megawati.
Dia menyebut KKB di Papua hanya memiliki sedikit anggota yang jumlahnya yang berbanding jauh dari jumlah pasukan TNI-Polri.
Menurut Megawati, batalion yang diterjunkan ke bumi Cenderawasih dapat menggelar pelatihan di wilayah aman.
Baca juga: PDIP Minta Sebutan "Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB" di Papua Diganti Jadi "Gerakan Separatisme"
Suara latihan yang keras tersebut bisa dijadikan perang psikologi terhadap kelompok bersenjata.
"Kalau menurut saya mungkin saya salah bisa dikoreksi, kalau sekian batalyon ditaruh, itu kan bisa lihat lapangan, kedua, terus latihan di daerah yang aman tapi kan kedengeran bagi mereka. Itu apa namanya, perang psikologi jadi bukan hanya perang fisik saja," katanya.
Megawati pun bercermin dari sikap patriot dan heroiknya Yos Soedarso dalam melakukan pertempuran laut di Perairan Aru saat pembebasan Irian Barat.
Kala itu Yos Soedarso dan pasukannya hanya mengawaki KRI Macan Tutul.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.