KPAI Minta Diperdalam Penyelidikan Kasus Balita Positif Narkoba di Samarinda
KPAI meminta ada penyelidikan lebih kuat terkait kasus balita positif narkoba yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur
TRIBUNBANTEN.COM - Kasus balita positif narkoba jenis sabu di Samarinda, Kalimantan Timur saat ini tengah menjadi perhatian publik.
Sebagai informasi, awal kasus balita positif narkoba setelah diberi minum oleh tetangganya.
Balita berusia 3 tidak bisa tidur selama tiga hari dan dinyatakan positif narkoba saat tes urine ke rumah sakit.
Baca juga: Awal Mula Balita di Samarinda Positif Narkoba Usai Minum Air Sabu, Sempat Dikira Kesurupan
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengatakan, harus ada penyelidikan lebih kuat terkait kasus balita positif narkoba yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dia mengatakan, penyelidikan lebih kuat harus dilakukan karena peredaran narkoba sudah berada di dekat anak-anak.
"Ini tentunya harus ada penyelidikan yang lebih kuat, karena sudah sampai pada ruang domestik. Lingkungan terdekat anak itu keluarga dan sekitar tetangga," ujar Ai saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/6/2023).
Ai mengatakan, KPAI saat ini menaruh perhatian besar terhadap kasus tersebut.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dan meminta kepolisian untuk melakukan perlindungan kepada korban.
Selain itu, Ai juga menyebut peristiwa balita berusia tiga tahun yang positif narkoba itu bukan merupakan kelalaian.
"Tentu bagi kami ini bukan situasi aspek kelalaian melainkan pertaruhan nyawa seorang balita untuk mengalami hal seperti itu," ucap Ai.
"Ini sudah menunjukan kerentanan luar biasa pada peredaran dan konsumsi narkoba, sehingga saya pikir bukan hanya kelalaian biasa sehingga anak kecelakaan tidak terlihat atau tidak sempat diselamatkan," sambung dia.
Baca juga: Biadab! Mahasiswa di Serang Banten Cabuli Balita Tetangganya Sendiri
Selain itu, menurut Ai kasus tersebut sebagai bentuk kritik terhadap KPAI sendiri dan lembaga penegak hukum terkait penanganan narkotika di Indonesia.
"Tentu otokritik atas situasi atas penanganan narkotika hari ini, sehingga saya ingin menunjukan kerentanan itu sudah sampai kepada ruang yang paling privat," kata dia.
"Ini harus disikapi secara jelas, sehingga sekali lagi harus ada perbaikan atas sistem ini. Kan ruang privat, ruang keluarga dan tetangga. Tapi kok sampai ada masalah yang sangat tidak bisa kita pahami," ujar Ai.
Dalam kasus balita positif narkoba ini, polisi sudah menetapkan tersangka.
Demi Raup Cuan Rp1,1 Miliar, Pegawai Swasta hingga Ibu Rumah Tangga Jadi Pengedar Sabu |
![]() |
---|
Tokoh Tersohor di Lebak-Banten Buya Sujana Ditangkap Karena Sabu, Abah Jaya Angkat Bicara |
![]() |
---|
Tokoh Tersohor di Lebak Bersama Sopir Pribadinya Ditangkap Ditresnarkoba Polda Banten karena Sabu |
![]() |
---|
MPLS 2025 : KPAI Ingatkan Sekolah Hentikan Normalisasi Kekerasan, Minta Hadirkan Guru di Panitia |
![]() |
---|
Ahmad Dhani Laporkan Psikolog Lita Gading ke KPAI Gegara Bully Putrinya di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.