Lapas Kelas III Rangkasbitung Fasilitasi KBM dan Kejar Paket C untuk Warga Binaan

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN LEBAK - Lapas Kelas III Rangkasbitung membuka pelayanan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk para warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Layanan tersebut dibuka mulai tahun 2023 bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Baca juga: Koruptor dan Napi Lainnya Digabung di Lapas Kelas II A Serang, Tak Ada yang Dispesialkan

Kalapas Rangkasbitung Suriyanta Leonardo Situmorang menuturkan, layanan sekolah paket atau PKBM itu merupakan program unggulan saat dirinya menjabat di Lapas Rangkasbitung.

"Karena memang yang kita rasakan tingkat pendidiknya sangat kurang di sini, hampir 80 persen tidak selesai pendidikan 12 tahun," ujarnya saat Press Tour 2023 di Lapas Kelas III Rangkasbitung, Rabu (21/6/2023).

Menurut dia, dari jumlah WBP sebanyak 284 orang yang ada di Lapas Rangkasbitung.

Hampir mayoritas tidak tamat sekolah baik tingkat SD, SMP ataupun SMA.

Sehingga pihaknya mencetuskan program tersebut untuk memenuhi hak WBP untuk mendapatkan pendidikan.

"Untuk PKBM yang terdata itu ada 120 orang, dan untuk kejar paket C (setingkat SMA,-red) paling banyak itu sampai dengan 66 orang," ungkapnya.

Kemudian untuk proses belajar mengajar bagi WBP di Lapas Kelas III Rangkasbitung.

Dilakukan berdasarkan silabus dengan merujuk pada silabus dari Dinas Pendidikan.

"Kita merujuk silabus dari dinas pendidikan, kurikulum dari dinas pendidikan menggunakan kurikulum merdeka, kita mengacu pada itu," tukasnya.

Sementara proses belajar mengajarnya dilakukan oleh para petugas Lapas.

"Karena yang mengajar langsung dari pegawai kita, pegawai kita tentunya dengan assessment dari background pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan kepada mereka," katanya.

Baca juga: Wisma Dilan, Blok Khusus untuk WBP Disabilitas dan Lansia di Lapas Serang, Satu-satunya di Banten

Selain mengikuti program PKBM, para WBP di sana juga diberikan pelatihan yang bersertifikat.

Di sana ada lembaga pelatihan kerja (LPK) Bina Center yang telah bekerjasama dengan beberapa dinas.

Sehingga ketika para WBP selesai mengikuti pelatihan, kata dia, mereka akan mendapatkan sertifikat.

"Harapan kami dengan mendapatkan sertifikat itu mereka bisa mendapatkan kepercayaan dari melamar pekerjaan mereka bisa dapat pekerjaan sesuai dengan pelatihan yang telah mereka ikuti," tandasnya.