Hari Pramuka Indonesia 14 Agustus, Berikut Sejarah Lengkap dengan Hymne dan Mars Pramuka
Hari Pramuka Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus. Berikut sejarah lengkap Pramuka Indonesia dilengkapi dengan Hymne dan Mars Pramuka
Beberapa di antaranya adalah Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.
Kepanduan di Hindia-Belanda kemudian mengalami perkembangan yang positif.
Bahkan, Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, bersama istrinya dan anak-anak mereka, mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya pada Desember 1934. Pandu-pandu di Hindia-Belanda juga ikut serta dalam Jambore Kepanduan Sedunia.
Baca juga: Anggota Pramuka di Banten Rogoh Gocek Pribadi Rp25 Juta per Orang untuk Terbang ke Korsel
Setelah mengirim delegasi kecil untuk mengamati Jambore Sedunia 1933 di Hungaria, Pandu Hindia-Belanda kemudian berpartisipasi dalam Jambore Sedunia 1937 di Belanda.
Mereka terdiri dari pandu keturunan Belanda, bumiputra dari Batavia dan Bandung, pandu Mangkunegaran, pandu dari Ambon, serta beberapa pandu keturunan Tionghoa dan Arab.
Di dalam negeri, perkemahan dan jambore kepanduan juga diadakan di berbagai tempat. Pada Juli 1941, misalnya, diselenggarakan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem di Yogyakarta.
Kemudian, pada Desember 1945, Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia diadakan di Surakarta. Kongres ini menciptakan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia.
Namun, ketika Belanda melancarkan agresi militer pada 1948, Pandu Rakyat dilarang beroperasi di wilayah yang dikuasai Belanda.
Hal ini memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Sejarah Hari Pramuka Nasional 14 Agustus
Seiring berjalannya waktu, gerakan kepanduan di Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang bergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo).
Namun, jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia jauh lebih banyak daripada jumlah anggota yang ada dalam perkumpulan tersebut.
Selain itu, masih terdapat perpecahan yang kuat di antara kelompok-kelompok, yang menyebabkan Perkindo menjadi lemah.
Untuk mengatasi hal ini, Presiden Soekarno dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu menjabat sebagai Pandu Agung, mengusulkan untuk menggabungkan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Konsep ini pertama kali diutarakan oleh Presiden Soekarno saat mengunjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal Oktober 1959.
| Bentuk Karakter Anak, Bupati Serang Ratu Zakiyah Kukuhkan 292 Pramuka Garuda |
|
|---|
| Sejarah Hari Pramuka di Indonesia dan Awal Mula Munculnya Gerakan Kepanduan di Dunia |
|
|---|
| 15 Pantun Hari Pramuka 14 Agustus 2025, Cocok untuk Update Status |
|
|---|
| 5 Contoh Teks Doa Upacara Hari Pramuka 14 Agustus 2025, Islami dan Menyentuh Hati |
|
|---|
| 30 Ucapan Hari Pramuka 14 Agustus 2025, Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/pramuka-vektor.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.