Pilpres 2024
Duet Anies-Cak Imin: PKS Setia, Demokrat Tarik Dukungan, Suara Anies di Banten akan Berkurang?
Apakah basis suara Anies Baswedan akan berkurang dengan keluarnya Demokrat dari koalisi? justru bertambah dengan masuknya PKB ke Koalisi Perubahan?
TRIBUNBANTEN.COM - Ketua Umum NasDem Surya Paloh disebut secara sepihak menunjuk Ketum Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.
Hal itu mendapat pertentangan dari Partai Demokrat, yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan.
Partai Demokrat disebut akan segera menarik dukungannya terhadap Anies Baswedan, dan keluar dari Koalisi Perubahan.
Sebaliknya, meski ditinggal oleh Partai Demokrat, Koalisi Perubahan berpotensi mendapat dukungan dari Partai PKB.
Baca juga: Koalisi Perubahan Kini Retak, Demokrat Cabut Mandat Buat Anies: Buat Apa Masih Bersama Pengkhianat!
PKS sendiri disebut tetap mendukung Anies Baswedan, siapapun calon yang dipilih Anies.
Lantas, apakah basis suara Anies Baswedan akan berkurang? Atau justru bertambah banyak seiring masuknya PKB ke Koalisi Perubahan?
Demokrat Banten Minta Kadernya Turunkan Baliho Anies
Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya meminta kader Demokrat dan simpatisan mencopot baliho Anies Baswedan.
Upaya itu sebagai bentuk kekecewaan DPD Partai Demokrat Banten, pada keputusan sepihak Ketum Partai NasDem, Surya Paloh.
Surya Paloh secara sepihak menunjuk Ketum Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.
"Segera turunkan baliho Anies Baswedan-daerah yang tersebar di pelosok-pelosok daerah di Provinsi Banten," kata Iti, Kamis (31/8/2023).
Selain itu, kader dan simpatisan Partai Demokrat juga harus mencopot pamflet Anies Baswedan di media sosial.
"Kami yang membesarkan nama Anies Baswedan di Banten, tapi malah dikhianati oleh keputusan sepihak pak Surya Paloh," ujarnya.
Menurut Iti, sebelumnya partai koalisi Anies Baswedan yang terdiri dari Demokrat, PKS dan NasDem sudah menyepakati bahwa yang menjadi Capres Anies Baswedan adalah Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Selain itu, Anies Baswedan juga telah berkirim surat dalam bentuk tulisan tangan pada AHY pada 25 Agustus 2023.
Dalam surat tersebut Anies meminta agar AHY mau mendampinginya sebagai Cawapres.
"Rencananya awal September Anies-AHY akan deklarasi, tapi tiba-tiba pak Surya Paloh membuat keputusan yang tidak terduga dengan menunjuk Cak Imin sebagai cawapres," ungkapnya.
Meski merasa kecewa, Iti mengaku tetap fatsun pada keputusan Partai Demokrat ke depan.
"Saya belum tahu keputusan DPP Demokrat ke depan seperti apa, namun kami pastikan akan tetap fatsun pada perintah partai," pungkasnya.
Baca juga: Beda Dengan Demokrat, PKS Banten Dukung NasDem Duetkan Anies dengan Cak Imin di Pilpres 2024
Ketum NasDem Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan, di Pilpres 2024.
Penetapan Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan diketahui tanpa pemberitahuan kepada partai koalisi yang dibangun sebelumnya, yakni PKS dan Partai Demokrat.
Hal itu tentu mengejutkan banyak pihak, termasuk dari partai Koalisi Perubahan itu sendiri, yaitu Demokrat.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Ia mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.
Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ucap dia.
Terakhir, Riefky menganggap bahwa tindakan tersebut adalah wujud pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.
Padahal, dalam piagam itu disebutkan, ketiga parpol KPP memberikan mandat pada Anies untuk menentukan bacawapresnya sendiri.
Riefky mengklaim Anies sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 pada 14 Juni 2023.
“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh dia.
PKS Banten Dukung Keputusan Ketum DasDem
Ketua DPD PKS Provinsi Banten, Gembrong R Sumedi memberikan respon terkait keputusan Surya Paloh.
Keputusan Ketum Partai NasDem yang menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dinilai Gembong sangat tepat.
Gembong mengatakan, kabar bergabungnya PKB pada koalisi perubahan untuk persatuan (KPP) akan menambah kekuatan politik dalam memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden.
Terutama, kata Gembong, suara salah satu organisasi terbesar di Indonesia, yakni, Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).
"Kalau misalkan Surya Paloh menggandeng PKB untuk masuk ke dalam koalisi, saya pikir bagus untuk meraih segmen pemilih Nahdliyin di Jatim dan Jateng," kata Gembong kepada TribunBanten.com, Jumat (1/9/2023).
Gembong juga mendukung pilihan Surya Paloh, yang memilih Cak Imin sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Baswedan.
"Sejak awal PKS sudah menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies. Jadi kalau misalkan saat ini Anies memilih Cak Imin, bagi PKS tidak masalah," ujarnya.
Ungkapan Gembong berbanding terbalik dengan Partai Demokrat, yang merasa kecewa atas keputusan Surya Paloh tersebut.
Demokrat menyebut Surya Paloh dan Anies Baswedan adalah pengkhianat.
Sebab sebelumnya, Anies Baswedan telah berkirim surat tulis tangan kepada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar mendampinginya sebagai cawapres.
Ketua DPD Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, bahkan koalisi perubahan untuk persatuan telah sepakat menjadikan AHY sebagai cawapres Anies Baswedan.
Penunjukkan Cak Imin menjadi cawapres Anies lanjut Iti, tanpa ada pemberitahuan kepada partai koalisi.
"Tentu keputusan sepihak ini sangat mengecewakan bagi kami."
"Karena kami telah berjuang membesarkan nama Anies di Banten tapi tiba-tiba Ketum PKB yang dijadikan cawapres," ujarnya.
Lantas, apakah basis suara pendukung Anies Baswedan di Banten akan berkurang?
Atau justru akan bertambah kuat jika PKB akhirnya merapat ke Koalisi Perubahan?
Patut sama-sama kita tunggu perkembangan selanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.