Ganjar Pranowo Muncul di Video Azan Maghrib, Berikut Temuan Komisi Penyiaran Indonesia

KPI mengumumkan hasil investigasi video tayangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo saat azan Maghrib di stasiun televisi swasta.

Editor: Glery Lazuardi
hiraan.com
Ilustrasi kumandangkan adzan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan hasil investigasi video tayangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo saat azan Maghrib di stasiun televisi swasta. Koordinator Bidang (Korbid) Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat Tulus Santoso mengatakan KPI sudah meneliti dan memeriksa stasiun televisi ituterkait siaran kumandang azan. Hasilnya, KPI tidak menemukan adanya pelanggaran. 

TRIBUNBANTEN.COM - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan hasil investigasi video tayangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo saat azan Maghrib di stasiun televisi swasta.

Koordinator Bidang (Korbid) Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat Tulus Santoso mengatakan KPI sudah meneliti dan memeriksa stasiun televisi ituterkait siaran kumandang azan.

Hasilnya, KPI tidak menemukan adanya pelanggaran.

"KPI sudah melakukan rapat pleno dan menilai tidak ada pelanggaran dalam tayangan azan magrib," kata Tulus.

Baca juga: PDIP Akui Elektabilitas Ganjar di Banten Rendah, Tapi Penerimaan Tinggi karena Empat Faktor Ini

Cuplikan Video Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan

Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan salah satu stasiun televisi swasta.

Netizen menyoroti cuplikan video Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan.

Tayangan itu ramai disorot dan dikaitkan dengan politik identitas.

Tayangan azan magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia.

Ganjar Pranowo muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar Pranowo memakai baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik.

Ganjar Pranowo menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.

Ganjar Pranowo duduk di saf depan sebagai makmum.

Ganjar Pranowo muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat.

"GP di Adzan Maghrib RCTI nih gaess..... Bukan politik identitas...??" tulis pengunggah.

Unggahan video tayangan azan itu mendapatkan banyak komentar dari warganet.

"Orang sholat di bilang politik identitas?,apa disitu belio berkampanye untuk memilih dlp pemilihan presiden mendatang?,apakh di vidio itu berkampanye untuk memilih dirinya?" tulis akun @narto30108narto.

"Semena-mena mempergunakan frekwensi milik publik untuk kepentingan golongannya sendiri," balas akun @MDakhnan.

"Bukan politik identitas, hanya ngasih informasi bahwa saya rajin sholat, dan rajin ibadah," kata pemilik akun @Hamba60455437.

"Bapak politik identitas," ujar warganet @Darmawandede21.

Hingga Sabtu (9/9/2023), unggahan video tersebut telah tayang sebanyak 1,2 juta kali, dibagikan 1.359 kali, dan disukai 4.041 warganet.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia Rahmat Bagja buka suara atas tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.

"Kami sedang mengkajinya," ungkap dia kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Baca juga: Cuplikan Video Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan, Ini Fakta-faktanya

Menurut Bagja, Bawaslu tengah mengkaji unsur politik dalam tayangan azan tersebut.

Namun, ia enggan menyatakan soal adakah kecenderungan kampanye yang dilakukan salah satu bacapres lewat tayangan tersebut.

Ia berjanji, Bawaslu akan mengkaji dan mengungkapkan temuannya ke publik.

"Minggu depan akan kami sampaikan hasilnya," tegasnya.

Atas tayangan azan tersebut, Bagja juga berharap hal ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik.

"Kami harapkan semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV berhati-hati," lanjutnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan munculnya Ganjar dalam tayangan azan adalah hal yang positif.

Baginya tayangan itu sebagai ajakan kepada masyarakat agar beribadah lebih giat.

"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan sholat lima waktu, itu kan hal positif," kata Hasto, Sabtu (9/9/2023).

Hasto hanya memastikan Ganjar merupakan sosok yang religius.

Sifat religius Ganjar itu, lanjut Hasto, bukanlah sesuatu yang dibuat-buat.

Terlebih, kata Hasto, istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti, juga merupakan orang yang berasal dari kalangan pesantren.

"Tetapi kan Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiositas tidak dibuat-buat, istrinya Bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto

"(Siti Atiqoh) menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," lanjutnya.

Sifat religius Ganjar ini, kata Hasto, sudah ada sejak masih mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.

Baca juga: Kata Airlangga Hartarto Soal Isu Ridwan Kamil Cawapres Ganjar di Pilpres 2024: Itu Sebuah Kehormatan

"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu."

"Sosok yang rajin beribadah, sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari pak Ganjar Pranowo," ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengaku tak mempermasalahkan tayangan azan yang memuat bacapres Ganjar.

Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang Muslim.

"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," ujar Anwar, Sabtu (9/9/2023).

Anwar bahkan memperbolehkan jika bacapres lain ikut melakukan hal serupa.

"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.

Sebelumnya, cuplikan video Ganjar muncul tengah menjalankan shalat berjamaah saat tayangan adzan Maghrib viral di media sosial dan dianggap tengah melakukan politik identitas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved