Kekeringan di Banten

Satu Bulan Ke Depan Banten Berstatus Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

Provinsi Banten saat ini sudah ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat atau kejadian luar biasa (KLB) bencana kekeringan.

Editor: Abdul Rosid
tribunnews.com
Provinsi Banten saat ini sudah ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat atau kejadian luar biasa (KLB) bencana kekeringan. 

Status tanggap darurat ditetapkan menyusul keluarnya Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.467-Huk.BPBD/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Serang.

Keputusan tersebut ditetapkan atas situasi kondisi sejumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Serang yang sangat terdampak kemarau dan El Nino.

Menurut Bupati Serang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menggelar rapat dengan DKPP, Dinas Sosial, BMKG, PDAM, dan sejumlah pemerintah kecamatan.

Rapat tersebut, kata bupati, untuk membahas dampak kemarau dan El Nino.

Selanjutnya BPBD Kabupaten Serang sudah melakukan asesmen terhadap kecamatan dan desa yang saat ini mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

"Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Serang kondisi kekeringan, dan krisis air bersih saat ini semakin meluas. Alhamdulillah BPBD sudah selesai asesmen data dan kita bisa menetapkan tanggap darurat bencana," kata Ratu

Kekeringan di Kabupaten Tangerang

BPBD Kabupaten Tangerang akan menaikkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah setempat dampak dari musim kemarau panjang.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, ini sudah masuk kekeringan dan layak membuat surat penerapan penetapan darurat bencana.

"Terlebih, dampaknya sudah meluas dan itu sedang meluas dan itu sedang kami bahas dengan bagian hukum terkait SK Bupati-nya," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat.

BMKG memprediksi fenomena kemarau dan kekeringan akibat El Nino akan berlangsung pada September-November 2023.

BPBD Kabupaten Tangerang sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk menghadapi potensi kekeringan.

"Prediksinya kemarau ini akan panjang," ujarnya.

Menurut dia, keputusan tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan atas situasi kondisi di sejumlah kecamatan dan desa di daerah itu terdampak El Nino.

Sehingga, adanya bencana kekeringan dan krisis air bersih mengakibatkan pada kondisi sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat terganggu.

"Potensi warga yang mengalami krisis air bersih bertambah, karena kekeringan diprediksi masih panjang. Walaupun nanti datang musim hujan skalanya masih di bawah normal," tuturnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved