Dituding Jalankan Politik Dinasti Buntut Isu Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Ini Jawaban Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan tanggapan soal isu politik dinasti dirinya.
TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini sering kali diserang dengan isu Politik Dinasti.
Serangan tersebut muncul, menjelang pembacaan keputusan oleh Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres-bacawapres.
Kritikan soal politik dinasti bahkan berasal dari para pendukung Ganjar Pranowo, yang tidak suka dengan langkah politik keluarga presiden Joko Widodo yang diisukan lengket dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: MK Disebut Langgar UUD 1945 Jika Kabulkan Perkara Batas Usia Capres-Cawapres
Terlebih pihak Prabowo mulai mengalir aspirasi, agar Gibran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan tanggapan soal isu gejala politik dinasti. Ia menyebut, dirinya menyerahkan pada masyarakat untuk menilai sendiri.
Jokowi juga menyebut dirinya mengaku tak ada komunikasi dengan Gibran soal tawaran Cawapres.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi memilih untuk menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai sendiri.
"Serahkan masyarakat saja," ujar Jokowi di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).
Jokowi mengaku hingga saat ini tak berkomunikasi dengan Gibran soal tawaran jadi cawapres Prabowo.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa bulan tak bertemu dengan Wali Kota Solo itu.
"Beberapa bulan enggak pernah ketemu," tuturnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Untuk diketahui isu, Gibran menjadi bacawapres muncul seiring dengan uji batas usia capres cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam aturan tersebut diatur bahwa batas usia capres-cawapres adalah minimal 40 tahun.
Sementara usia Gibran saat ini baru menginjak 36 tahun.
MK sendiri akan memutus perkara batas usia capres dan cawapres, pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.