Puluhan Siswa SDN Kependilan Keracunan

BPOM Temukan Bakteri Bacillus Cereus di Kandungan Makanan Siswa SDN Kependilan, Bahayakah?

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Serang menemukan bakteri bacillus cereus di dalam kandungan makanan siswa SDN Kependilan, Cilegon.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Via Kompas.com
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Serang menemukan bakteri bacillus cereus di dalam kandungan makanan siswa SDN Kependilan, Cilegon. Ini diketahui setelah BPOM melakukan uji sampel makanan. 

Atas insiden itu, Ratih mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Cilegon agar tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.

"Himbauan kami tetap berhati-hati, semua masyarakat terutama yang memiliki anak-anak harus dikasih tahu bahwa kita harus mengkonsumsi makanan yang benar-benar aman dan sehat," tukasnya.

Diketahui sebelumnya, dugaan keracunan massal yang dialami puluhan murid di SDN Kependilan, Kota Cilegon itu terjadi pada Kamis (12/10/2023) kemarin.

Dalam insiden itu, kurang lebih ada sekitar 32 murid SDN Kependilan yang berlokasi di Jalan Bojonegara KM 2 Kependilan RT 02/RW 01 Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon mengalami muntah hingga pingsan.

Peristiwa itu terjadi setelah puluhan murid menyantap makanan berupa kue pie dan kue talam yang diberikan oleh seseorang yang tidak dikenal.

Sementara kasus tersebut saat ini masih ditangani oleh Polres Cilegon.

Bakteri Bacillus cereus

Bacillus cereus merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, aerobik, anaerob fakultatif, motil, serta beta hemolitik. Bakteri ini biasa ditemukan di tanah dan makanan.

Beberapa galur bakteri ini berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit bawaan makanan, sedangkan jenis lainnya dapat bermanfaat sebagai probiotik untuk hewan.

Bakteri ini menyebabkan "sindrom nasi goreng", karena bakteri ini mendiami nasi goreng yang telah ditaruh pada suhu kamar selama berjam-jam.

Bakteri B. cereus merupakan fakultatif anaerob, sama seperti anggota lain dari genus Bacillus, ia dapat menghasilkan pelindung endospora. Faktor virulensinya termasuk cereolysin dan fosfolipase C.

Baca juga: Keracunan Makanan Siswa SDN Kependilan, Wali Kota Cilegon Imbau Sekolah Tak Terima Makanan Gratis

Kelompok Bacillus cereus terdiri dari tujuh spesies yang terkait erat: B. cereus sensu stricto (disini disebut sebagai B. cereus), B. anthracis, B. thuringiensis, B. mycoides, B. pseudomycoides, B. weihenstephanensis, dan B. cytotoxicus.

Bacillus cereus (B. cereus) termasuk genus Bacillus, merupakan organisme bersel tunggal, motil (flagellated), pembentuk spora, berbentuk batang pendek biasanya dalam bentuk rantai panjang.

Umumnya mempunyai ukuran lebar 1,0 mm dan panjang 3 mm – 5 mm.

Bacillus cereus termasuk bakteri Gram positif, hidup secara aerob fakultatif, suhu pertumbuhan maksimum 37 – 48 oC dan minimum 5-20 oC serta pH pertumbuhan 5,5 – 8,5. B. cereus bersifat kosmopolit, suhu pertumbuhan optimum 30 oC. B. cereus merupakan saprofit ringan yang tidak berbahaya yang lazim terdapat dalam tanah, air, udara, dan tumbuh-tumbuhan serta mampu membentuk endospora yang tahan panas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved