Jadi Korban Peretasan di WhatsApp, Baim Wong Ungkap Kronologinya: Ini yang Ngeri Sekali

Baim Wong menyadari keteledorannya saat itu karena merasa memang sedang menunggu barang sehingga tak ada kewaspadaan saat menerima pesan tersebut.

Editor: Vega Dhini
YouTube nitnot media
Baim Wong. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kabar kurang menyenangkan datang dari Baim Wong.

Belum lama ini, Baim Wong mengungkapkan jika dirinya korban peretasan lewat Whatsapp.

Baim Wong mengungkapkan kejadian tak mengenakan ini bermula dari pesan Whatsapp dari nomor tak dikenal yang ia terima.

Baim Wong sukses meraup omzet hingga 600 juta di sesi Shopee Live perdananya.
Baim Wong. (dok. Instagram @baim.wong)

Modus yang belakangan ini ramai yakni dengan adanya pesan berupa file dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai kurir.

Baca juga: Baim Wong Kepikiran Punya 2 Istri hingga Postingan Jadi Sorotan, Paula Verhoeven: Gak Tahu Saya juga

Rupanya file tersebut adalah aplikasi untuk meretas handphone, dan Baim Wong baru saja mengalami kejadian itu.

Ia menyadari keteledorannya saat itu karena merasa memang sedang menunggu barang sehingga tak ada kewaspadaan saat menerima pesan tersebut.

“Baru-baru ini saya mengalami musibah. Saya menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim mengaku sebagai kurir dan mengirim foto paket berupa file dan kebetulan saya juga sedang memesan barang via online," jelas Baim Wong dalam unggahannya dikutip Tribunnews.com, Rabu (1/11/2023).

"Saya tidak ngeh main klik aja karena ingin memastikan paketnya,” sambung Baim.

Baim sempat merasa ada yang aneh saat pesan tersebut dibuka yang muncul ketika itu hanya tampilan loading file beberapa saat. 

Namun karena sedang sibuk, ia tak mengubris kecurigaannya saat itu, dan melanjutkan kegiatan hariannya.

Hingga akhirnya sepekan kemudian ada notifikasi bahwa ada beberapa kali transfer dari rekening suami Paula Verhoeven ini.

"Saya langsung menghubungi pihak Bank, dan memutuskan untuk memblokir rekening tersebut,” ucap Baim.

Baim merasa modus penipuan saat ini sangat berbahaya karena sudah mulai canggih dan berani mengatasnamakan sebuah instansi.

“Ini yang ngeri sekali. Modusnya yaitu dengan memanfaatkan fitur pesan dengan file, ada juga yang mengirim notifikasi seperti promo dan kode OTP," ujarnya.

"Bahkan ada yang mengatasnamakan instansi pemerintah dengan mengirim file surat tilang elektronik yang ternyata itu malware dan sudah ada korbannya, rekeningnya terkuras sampai miliaran,” terang Baim.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved