BPJS Kesehatan Cabang Tangerang

Jalani Rawat Inap Pasca-Operasi Tembak Laser karena Batu Ginjal, Deni Pertama Kali Pakai Kartu JKN

Kali ini, Yang Maha Kuasa memberikan rezeki berupa nikmat sakit. Saya harus menjalani operasi batu ginjal

dokumentasi BPJS Kesehatan Cabang Tangerang
Deni Mulya Gunawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Sudah tiga hari Deni Mulya Gunawan dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Cipondoh Tangerang.

Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini dirawat setelah menjalani operasi tembak laser karena batu ginjal.

Untuk pertama kalinya, sejak menjadi peserta pada 2014, pria berusia 39 tahun ini mengakses pelayanan kesehatan menggunakan kartu kepesertaan program JKN.

Baca juga: Ratusan Badan Usaha di Tangsel tak Patuh Bayar Iuran, BPJS Kesehatan Gandeng Kejaksaan Negeri

"Kali ini, Yang Maha Kuasa memberikan rezeki berupa nikmat sakit. Saya harus menjalani operasi batu ginjal," katanya, belum lama ini.

Deni bersyukur segala sesuatunya berjalan lancar.

Bahkan, dia juga puas terhadap pelayanan JKN dan rumah sakit karena tidak ada diskriminasi.

Tidak ada pembatasan lamanya rawat inap dan tidak dibebankan untuk membeli obat di luar.

"Semua diberikan pelayanan yang sama baiknya. Semua prosesnya sangat mudah, yang bilang sulit itu karena belum paham," ucapnya.

Menurut Deni, petugas pasti memberikan solusi jika peserta butuh bantuan dan bertanya.

Kalau sudah paham, pasti akan terasa lebih mudah.

"Bergabung menjadi peserta BPJS Kesehatan itu sangat penting. Kalau sakit, kita sudah punya perlindungan dan tidak perlu lagi pusing biaya pengobatan," ujarnya.

Deni mengaku lebih tenang jika sewaktu-waktu terserang penyakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN.

Dia paham betul pentingnya memiliki jaminan kesehatan karena ketika sakit, bekerja pun menjadi sangat sulit.

Baca juga: Rona Acungi Jempol Pelayanan yang Memuaskan, Hanya 10 Menit Ubah Segmen Kepesertaan JKN

Sakit bisa datang tanpa diduga.

Jika sakit dan tidak memiliki jaminan kesehatan, seseorang sudah pasti akan mengeluarkan biaya kesehatan yang besar.

“Pelayanan di rumah sakit atau puskesmas saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena selama ini pelayanan yang diberikan sudah sangat baik, sepanjang yang saya alami," ucapnya.

Dia menegaskan tidak benar jika pelayanan yang katanya ribet, sulit, dan dikeluhkan masyarakat tentang BPJS Kesehatan.

Berbekal dari pengalaman yang ia ceritakan, Deni mengajak masyarakat yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri.

Jika sewaktu-waktu sakit, tidak perlu khawatir dengan biaya pelayanan kesehatan.

Selain itu, dia juga berpesan agar tepat membayar iuran setiap bulan bulan sebelum tanggal 10 agar kepesertaan JKN tetap aktif.

Baca juga: Sempat Khawatir Gunakan JKN, Maemunah Baru Sadar Manfaat dari Program BPJS Kesehatan

"Jangan ragu dengan program JKN karena saya sudah merasakan manfaat besarnya ketika harus menjalani operasi batu ginjal," katanya.

Menurut Deni, pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak ada iur biaya sama sekali.

Peran serta peserta JKN, dalam bentuk membayar iuran rutin atau menyampaikan informasi ke BPJS Kesehatan ketika mengalami kendala, diperlukan untuk terus menyukseskan program JKN.

"Jika program ini tidak ada, yang sakit mungkin akan tambah sakit karena harus memikirkan biaya. Saya berharap program JKN ini terus memberikan perlindungan bagi seluruh penduduk Indonesia,” ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved