Kasus Cacar Monyet di Banten
Data Lengkap Sebaran Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Hati-hati Jika Alami Gejala Ini
Berdasarkan data pada Minggu (5/11/2023), tercatat ada 34 kasus cacar monyet tersebar di Indonesia.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini data lengkap sebaran kasus cacar monyet di Indonesia.
Berdasarkan data pada Minggu (5/11/2023), tercatat ada 34 kasus cacar monyet tersebar di Indonesia.
Baca juga: Daftar 33 Pasien Cacar Monyet di Indonesia dan Wilayah Sebarannya
Yaitu
DKI Jakarta 27 Kasus
Kabupaten Tangerang 2 Kasus
Tangerang Selatan 2 Kasus
Kota Tangerang 1 Kasus
Kota Bekasi 1 Kasus
Bandung 1 Kasus
Berdasarkan perhitungan epidemiologi, kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus selama setahun.
Untuk itu, anda perlu mengenali gejala kasus cacar monyet.
Seperti dilansir dari siloamhospitals.com, gejala cacar monyet umumnya akan mulai terasa setelah 6-16 hari seseorang terpapar, di mana masa inkubasi virus ini berkisar antara 6-13 hari.
WHO membagi gejala cacar monyet menjadi dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit.
Baca juga: Tujuh Suspek Kasus Cacar Monyet di Banten, Ini Rinciannya
1. Periode Invasi
Periode ini berlangsung dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virus.
Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan adalah:
Sakit kepala berat
Demam
Sakit punggung
Lemas (asthenia)
Nyeri pada otot
Mual dan muntah (terutama yang terkena langsung dari gigitan hewan)
Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
Perbedaan utama gejala cacar lainnya dengan penyakit cacar monyet adalah adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Pada kasus lain, gejala yang ditimbulkan bisa saja lebih parah, seperti gangguan pernapasan seperti radang tenggorokan, batuk, dan hidung tersumbat.
2. Periode Erupsi Kulit
Gejala utama dalam periode erupsi kulit pada cacar monyet adalah munculnya ruam pada kulit, biasanya akan terjadi pada 1-3 hari setelah pengidap mengalami demam.
Pertama-tama, ruam akan muncul di wajah, kemudian mulai menyebar ke seluruh tubuh.
Area tangan, kaki, dan wajah merupakan bagian yang paling terdampak ruam.
Ruam kulit diawali dengan bintik-bintik kemudian berubah menjadi lenting atau vesikel, yaitu lepuhan yang berisi cairan.
Lalu, dalam beberapa waktu akan membentuk kerak.
Baca juga: Bantah Kemenkes, Kadinkes Ati Pramudji Sebut Kasus Cacar Monyet di Banten Hanya Suspek: Suka Heboh!
Diagnosis Cacar Monyet
Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi cacar monyet, dokter akan melakukan diagnosis dengan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejalanya.
Namun, agar hasil diagnosis lebih akurat, pasien akan dianjurkan untuk melakukan tes laboratorium guna mengetahui jenis virus yang menginfeksi.
Salah satu prosedur tes yang sering dilakukan adalah tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
Tujuannya adalah menganalisis sampel yang diambil dari lesi kulit pasien terdampak cacar.
Faktor Risiko Cacar Monyet
Cacar monyet adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja, terlebih bagi seseorang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.
Namun, di luar itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena cacar monyet, di antaranya yaitu:
Melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus ini tanpa menggunakan alat pelindung
Merawat orang yang sedang mengidap penyakit cacar monyet
Mengonsumsi daging (atau bagian tubuh lain) binatang liar, terutama jika tidak dimasak terlebih dulu
5 Kasus Cacar Monyet di Banten, Semua Ditemukan di Tangerang Raya |
![]() |
---|
Daftar 33 Pasien Cacar Monyet di Indonesia dan Wilayah Sebarannya |
![]() |
---|
Tujuh Suspek Kasus Cacar Monyet di Banten, Ini Rinciannya |
![]() |
---|
Kadinkes Ati Pramudji: Tujuh Orang Suspek Kasus Cacar Monyet di Banten |
![]() |
---|
Bantah Kemenkes, Kadinkes Ati Pramudji Sebut Kasus Cacar Monyet di Banten Hanya Suspek: Suka Heboh! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.