Antisipasi Banjir, BPBD Cilegon Rekrut Relawan untuk Bersih-bersih Lingkungan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengantisipasi banjir di sejumlah wilayah.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Kompas/Raditya Helabumi
Ilustrasi banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengantisipasi banjir di sejumlah wilayah. Salah satu upaya yang dilakukan dengan cara merekrut relawan untuk membersihkan sejumlah aliran sungai. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengantisipasi banjir di sejumlah wilayah.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan cara merekrut relawan untuk membersihkan sejumlah aliran sungai.

"Kita akan melaksanakan kegiatan gladi kesiapsiagaan bencana banjir, nanti kita merekrut beberapa relawan untuk membersihkan beberapa kali dari sampah atau rumput," ujar Kepala BPBD Kota Cilegon, Suhendi saat menghadiri acara Konsultasi Publik Draft RPJPD di Kota Cilegon, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Musim Penghujan Tiba, Waspada Banjir dan Longsor Mengintai di Wilayah Banten, Ini Penjelasan BPBD

Rencananya perekrutan relawan itu akan dilakukan di akhir bulan November 2023.

Kata Suhendi, meski saat ini sudah mulai menghadapi musim hujan.

Namun intensitas hujan di Cilegon, masih terbilang normal.

"Kalau musim hujan nya udah mulai, tapi Cilegon ini belum termasuk ekstrim, mungkin nanti Desember sampai Januari (puncak cuaca ekstream,-red)," terangnya.

Suhendi menyebut ada beberapa wilayah di Kota Cilegon yang berpotensi rawan mengalami banjir saat musim hujan.

Mulai dari Kecamatan Cibeber, Jombang, Citangkil, Ciwandan hingga Pulomerak.

"Kalau Cibeber ini pengaliran sungai yang masuk ke wilayah perumahan juga semakin mengecil, terus padat penduduk juga di situ, karena kiriman air dari hulu nya lumayan besar," katanya.

Sementara penyebab potensi banjir di daerah Ciwandan, lantaran resapan air di daerah tersebut sudah mulai berkurang.

Sedangkan Pulomerak, kata dia, ketika terjadi rob atau air lautnya naik, biasanya aliran sungai akan tertahan di daerah Medaksa sehingga terjadi banjir di Pulomerak.

"Kalau Citangkil juga sama daerah-daerah industri gitu ya karena daerah industri berada di Citangkil juga," katanya.

Sebagai antisipasi banjir, Suhendi menghimbau kepada masyarakat agar sama-sama menjaga lingkungan.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved