Banjir Rendam 50 Rumah di Rangkasbitung Lebak, Saluran Tersumbat jadi Biang Kerok

Sebanyak 50 rumah di Rangkasbitung, Lebak, terendam banjir akibat hujan deras dan penyempitan saluran air di dekat gudang.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Misbahudin/TribunBanten.com
BANJIR RANGKASBITUNG - Sebanyak 50 rumah di Rangkasbitung, Lebak, terendam banjir akibat hujan deras dan penyempitan saluran air di dekat gudang. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sedikitnya 50 rumah di Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Senin (13/10/2025).

Banjir terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tak lama setelah hujan deras turun sekitar pukul 13.40 WIB. Air setinggi hampir 1,5 meter merendam permukiman warga di tiga RT, yakni RT 01, RT 02, dan RT 03.

“Kurang lebih 50 rumah yang terendam banjir tadi, itu dari tiga RT: RT 1, RT 2, dan RT 3,” ujar Trisilo, warga Kampung Ciawi, saat ditemui di rumahnya.

Baca juga: Duel Kakak vs Adik di Serang Banten Berujung Maut, Korban Dibunuh saat Tenggak Miras

Menurut Trisilo, air mulai surut sekitar waktu Magrib setelah merendam rumah-rumah warga selama lebih dari tiga jam.

“Tingginya air tadi sekitar satu setengah meter, sepinggul saya. Air baru surut pas mau Magrib,” katanya.

Pantauan TribunBanten.com di lokasi, kondisi air kini telah surut. Namun, perabotan rumah tangga warga masih terlihat menumpuk di teras rumah. 

Sebagian warga masih sibuk membersihkan lumpur bekas banjir dari dalam rumah.

Trisilo menambahkan, banjir di wilayahnya bukan kali pertama terjadi. Ia mengaku sudah tujuh tahun terakhir kerap dilanda banjir setiap hujan deras turun.

Menurutnya, penyebab utama genangan air adalah penyempitan saluran pembuangan (solokan) di belakang rumah warga, yang diduga terjadi sejak berdirinya sebuah gudang di sekitar permukiman.

“Banjir di sini bukan baru sekali, tapi sudah sering. Sejak ada gudang itu, saluran air jadi sempit,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi, salah satunya dengan memperbaiki dan memperlebar saluran pembuangan air.

“Kami butuh solusi cepat. Jarak solokan itu cuma dua meter dari rumah warga dan sudah dangkal. Minimal digali lebih dalam supaya airnya lancar,” ujar Trisilo.

Hasil pantauan di lapangan, saluran pembuangan air di lokasi memang sangat sempit, hanya sekitar dua meter dari rumah warga dengan lebar kurang dari satu meter.

Bahkan, tidak terlihat pondasi batu penahan tanah di sepanjang dinding saluran tersebut yang menempel langsung pada tembok gudang. 

Kondisi ini dikhawatirkan memperparah risiko banjir saat hujan deras mengguyur wilayah Rangkasbitung.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved